Jayapura – Ketua Harian PB PON Papua, Yunus Wonda mengimbau masyatakat agar tidak terprovokasi polemik mengenai penunjukan duta dan ikon PON.
Menurut Yunus Wonda dalam penunjukan duta dan ikon PON sudah ada keterwakilan Papua yang diangkat.
“Duta PON Papua itu Boaz Sollosa merupakan keterwakilan orang Papua yang sudah kami angkat,” katanya ketika dikonformasi, Jumat, 4 Juni 2021.
PON ke 20 di tanah Papua, katanya, harus ada warna nusantara yang ditampilkan dalam penyelenggaraan iven olahraga nasional tersebut.
“Dalam acara pembukaan dan penutupan PON XX sekitar 80 persen anak-anak Papua juga akan mengisi acara tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan PON ini adalah iven Nasional yang tempat pelaksanaannya di Papua, sehingga kita libatkan semua pihak fan kalangan.
“Saya pikir tidak perlu berpolemik, namun harus menyiapkan diri untuk menyambut PON,” katanya lagi.
Dia menambahkan pasalnya, suksesnya PON juga merupakan suksesnya orang Papua.
Dilansir dari Detik.com, Raffi Ahmad buka suara soal kritikan Arie Kriting mengenai pemilihan Nagita Slavina jadi Duta PON XX Papua. Ia menilai, Arie Kriting telah keliru menyebut seperti itu.
Raffi Ahmad memberikan klarifikasi hal tersebut. Raffi Ahmad menyebut Nagita Slavina dan dirinya bukan sebagai duta, melainkan ikon dari PON XX yang diselenggarakan di Papua.
“Kita bukan duta, kita ikon,” kata Raffi Ahmad ditemui usai mengisi acara D’Cafe Trans 7, di Studio 41, Jalan Kapten P Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (3/6/2021) malam.
Raffi Ahmad menduga ada kesalahpahaman yang terjadi. Duta PON XX tetap diambil dari masyarakat Papua dan sudah ditentukan oleh pemerintah.
“Ini tuh ada miss komunikasi saja. Dutanya Boaz Solossa. Nanti bisa ditanya aja ke pihak PON,” ujar Raffi Ahmad.