Jayapura – Dalam melakukan perawatan sepeda motor, oli merupakan bagian penting yang harus rutin untuk dilakukan penggantian. Ada 2 jenis oli yang digunakan pada sepeda motor matik yaitu oli mesin dan oli transmisi. Tentunya, kedua oli ini memiliki fungsi yang sama, tetapi bekerja di lokasi berbeda.
Parts Coordinator Astra Motor Papua, Johanes Jeffrey menjelaskan bahwa perbadaan antara kedua oli ini harus dipahami oleh konsumen juga agar perawatan menjadi optimal. Untuk Oli mesin, sesuai namanya oli ini bekerja sebagai pelumas untuk komponen mesin. Sementara itu oli transmisi bekerja sebagai pelumas pada komponen transmisi atau Final Reduction Gear di sistem transmisi otomatis.
Oli mesin memiliki beberapa kode standar sebagai informasi jenis dan penggunaannya, seperti: Japanese Automotive Standards Organization (JASO), Society of Automotive Engineer (SEA) dan American Petroleum Institute (API). Kode oli JASO biasanya diikuti dengan kode MA atau MB. Kedua huruf tersebut mengacu kepada pemakaian yang berbeda seperti berikut:
JASO MA, digunakan untuk sepeda motor kopling basah (komponen kopling yang terendam oli mesin) seperti pada motor sport dan cub.
JASO MB, digunakan untuk sepeda motor kopling kering (komponen kopling tidak terendam oli mesin) seperti pada motor matic.
Selain itu ada juga kode lain seperti SAE yang menunjukkan indeks kekentalan oli secara global. Kemudian API sebagai kode standar yang menentukan kualitas oli. Kode API biasanya terdapat tambahan dua huruf di belakangnya, misal “API SN” atau “API CH”. Huruf pertama adalah untuk menentukan jenis mesin kendaraan. S yang berarti Spark untuk mesin bensin, dan C yang berarti Compression untuk mesin diesel. Huruf kedua menjelaskan spesifikasi terbaru dari oli. Semakin baru oli, maka kode alphabet akan semakin jauh, misalnya huruf N lebih jauh dari G pada urutan alphabet. Sehingga SN lebih tinggi spesifikasinya dari G.
Untuk Oli Trasmisi, tipe ini hanya digunakan untuk sepeda motor matic. Pada produk Honda Genuine Part terdapat 2 jenis oli transmisi yaitu base oil mineral dan synthetic. Pertama adalah Base Oil Mineral yang menggunakan bahan dasar dari minyak bumi yang dimurnikan. Jenis oli ini memiliki karakteristik yang sudah ditentukan oleh sifat alaminya. Kedua adalah Base Oil Sintetik yang memiliki karakteristik yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan seperti tambahan aditif teknologi terbaru, sehingga pelumas mempunyai stabilitas oksidasi yang baik, minim penguapan, dan mampu mendukung performa gir tetap maksimal pada suhu dingin atau pun panas.
“Karena beragamnya jenis oli yang ada, penting untuk memahami spesifikasi oli mesin dan transmisi untuk digunakan pada setiap tipe dan tahun pembuatan sepeda motor. Selain itu, kenali juga keaslian produk oli yang dibeli mengingat banyaknya oli paslu yang beredar di pasaran. Karena itu, disrankan untuk melakukan penggantian oli maupun pemeriksaan dan perawatan berkala sepeda motor secara rutin di AHASS terdekat untuk pelayanan terbaik dan pastinya dengan produk terbaik juga,” tutup Jeffrey.