Sentani – Ketua Panitia Pembangunan Tongkonan Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kabupaten Jayapura, Yosep Sapan mengungkapkan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan peletakan batu pertama.
“Jadi dalam waktu dekat ini, kita akan lakukan peletakan batu pertama karena agenda pertama kita untuk pelunasan tanah, sudah kita lunasi sehingga sekarang itu planning nya untuk pembangunan,” kata Yosep Sapan saat ditemui di Kediamannya, di Bukit Dumangkaray (Efata), Kampung Doyo Lama, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Senin (1/5/2023).
Namun anggota DPRD Kabupaten Jayapura ini menyebut, dari hasil rapat beberapa waktu lalu di Horex, ada dua bangunan yang akan di bangun yakni, Tongkonan (rumah adat Toraja) dan juga gedung serba guna (GSG).
“Ini yang masih kita lihat, kebutuhan yang sangat urgen itu yang mana, apakah Tongkonan atau gedung serbaguna yang dibangun lebih awal. Yang jelas dari hasil rapat kemarin ada dua usulan,” katanya.
Selain itu, kata Yosep ada sebagian yang setuju dengan pembangunan Tongkonan dan sebagian juga setuju dengan pembangunan gedung serbaguna yang akan dibangun lebih awal.
Namun menurut Yosep, pembangunan gedung serbaguna (GSG) lebih banyak menghabiskan anggaran jika dibadingkan dengan gedung Tongkonan. Karena pembangunan gedung serbaguna (GSG) ini menelan anggaran sebesar Rp7 miliar, sedangkan untuk pembangunan Tongkonan sendiri hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp800 juta hingga Rp1 miliar.
“Itu kalau berbicara mengenai pembangunan terutama gedung serbaguna itu membutuhkan anggaran yang sangat besar. Karena kalau dari desain-desain kami itu bisa mencapai 7 miliar. Sementara, untuk desain Tongkonan dari hasil kita lobi di Toraja, karena ini rumah adat itu berkisar di 800 juta sampai 1 miliar rupiah. Tapi ya semua itu tergantung dari hasil rapat berikutnya,” sebutnya.
“Akan tetapi, dalam waktu dekat ini kita mau lakukan peletakan batu pertama pembangunan entah itu untuk bangunan Tongkonan maupun gedung serbaguna di Bukit Dumangkaray, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibhu ini,” tambahnya.
Nah, hasil dari rapat selanjutnya ini akan menentukan bangunan mana yang akan dilakukan peletakan batu pertama.
“Apakah Tongkonan duluan, atau gedung serbaguna itu yang masih kita lihat. Kalau posisi keuangan hari ini, karena semua sudah dipakai untuk pelunasan tanah dan berdasarkan hasil lelang kemarin itu masih ada dana sekitar 85 juta rupiah. Karena kemarin untuk pelunasan tanahnya saja itu sampai 800 jutan rupiah, dengan luasan tanah sekitar 6.000 meter persegi,” ungkap Yosep.
“Kalau untuk target penyelesaian pembangunan tersebut, ini yang harus kita tunggu rapat berikutnya bersama pak ketua (IKT) dengan para pengurus IKT. Namun untuk saat ini memang sudah diagendakan setelah perayaan ibadah paskah kemarin itu akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan di Bukit Dumangkaray ini,” jelasnya.
