JAKARTA – Legislator DPR RI, Yan Permenas Mandenas meminta kepada pemerintah dan TNI/Polri untuk segera menghentikan konflik yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya.
Hal itu disampaikannya, lantaran Yan Mandenas mendapat kembali kabar adanya seorang gembala gereja atau pewarta gereja Katolik Stasi Emondi, Paroki Bilogai di Distrik Sugapa, bernama Agustinus Duwitau, tertembak.
“Ada apa sebenarnya di Intan Jaya. Kenapa terjadi konflik. Parahnya lagi kita tidak tau siapa pelaku penembakan,” ungkap Yan Mandenas, yang juga anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR RI.
Yan Mandenas mengaku kaget mendengar hamba Tuhan menjadi korban penembakan. Hal itu dikemukakannya, lantaran pada pertengahan bulan September lalu, seorang hamba Tuhan Pdt. Yeremia Zanambani juga ditemukan tak bernyawa lantaran ditembak tima panas dan pelakunya belum diketahui siapa
“Sampai sekarang kasus alm Pdt. Yeremia saja belum terungkap. Mengapa ada lagi yang harus jadi korban. Sebenarnya apa yang terjadi disana,” tanya lagi.
Yan Mandenas meminta pemerintah dan TNI Polri bertanggungjawab terhadap kemanan masyarakat yang ada di Kabupaten Intan Jaya.
“Konflik seperti ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Harus ada solusi kongkrit yang dilakukan pemerintah bersama TNI dan Polri. Jangan sampai peristiwa seperti ini berlarut-larut. Itu bisa membias ke daerah lain di Papua,” ujarnya.
Yan Mandenas yang juga anggota Fraksi Gerindra juga mempertanyakan sudah sejauh mana Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), untuk mengungkap sejumlah aksi penembakan yang terjadi di Intan Jaya, khususnya terhadap alm Pdt. Yeremia.
“Kita harap bersama tim TGPF bentukan pemerintah pusat bekerja ekstra untuk mengungkap kasus penembakan alm Pdt. Yeremia. Kerja dengan keterbukaan. Tak boleh ada yang ditutup-tutupi. Siapa yang ditemukan bersalah, harus dikatakan bersalah,” tegasnya.
Yan Mandenas menambahkan, ia akan segera ke Papua untuk melihat sejumlah isu yang terjadi disana, termasuk konflik yang terjadi di Intan Jaya.
“Satu, dua hari ini saya akan tiba di Papua. Saya akan menyerap aspirasi mengenai isu-isu yang berkembang di Papua, agar mana yang bisa kami perjuangkan, kami perjuangkan,” pungkasnya.