Jayapura – Aksi teror penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua harus segera dihentikan oleh aparat penegak hukum dan bekerja sama dengan pemerintah.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR Yan Mandenas kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan KIP dan KPID Papua, Kamis malam di Jayapura.
Yan mengharapkan aksis teror yang dilakukan kelompok KKB bisa segera diatasi oleh aparat penegak hukum, sebab jika tidak akan terus terjadi aksi balas dendam dan yang menjadi korban adalah masyarakat.
Menurut Yan, saat ini sulit membuka ruang dialog dengan KKB, jika ingin melakukan dialog, maka perlu perundingan. “Kalau kita mau dialog dengan KKB sekarang belum tentu, harus kita galang didulu baru bisa dialog, dan kkb juga harus hentikan aksi terror, karena masyarakat yang menjadi korban,” tegasnya.
Yan Mandenas yang juga anggota Komisi I bidang Pertahanan ini meminta kepala daerah mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk peka melihat konflik di daerahnya. Dimana, ketika ada konflik harus responship untuk menyelesaikan persoalan, jangan jadikan TNI/Polri menjadi tamen untuk terus menerus membanti KKB, sehingga terjadi aksi balas dendam dan yang menjadi korban adalah masyarakat.
Yan melihat, pemerintah daerah juga lambat menangani masyarakat daerah konflik yang mengungsi ke kabupaten lain, pada akhirnya mereka terlantar. “Saya lihat masyarakat yang mengungis tidak diurus oleh pemerintahnya dimana mereka dibiarkan terlantar,” tegasnya.
Yan Mandenas juga berpesan agar aparat penegak hukum bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh kehati-hatian, agar tidak menjadi korban atau salah sasaran dalam memberantas para pelaku kriminal bersenjata.
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua telah menyiapkan 120 ton beras untuk membantu masyarakat Intan Jaya yang sedang mengungsi. Bantuan tersebut akan dipusatkan di Kabupaten Nabire, lalu didistribusikan kepada para pengungsi.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Ribka Haluk di Jayapura, Rabu (24/2/2021) menjelaskan, sudah ada tim dari Dinas Sosial Provinsi Papua di Kabupaten Mimika dan Nabire.
Berdasarkan informasi yang diterima Dinas Sosial Provinsi Papua, terdapat sejumlah pengungsi dari Intan Jaya di dua kabupaten itu.
Penyaluran bantuan mulai dilakukan sembari tim melakukan pendataan jumlah pengungsi.
Sebelumnya, Wakil Bupati Intan Jaya Yan Kobogoyau mengatakan, sudah ada warganya yang memilih mengungsi ke Kabupaten Nabire dan Mimika.
Selain 600 warga yang saat ini mengungsi di Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa,
“Kami belum pasti (datanya) tapi dari pihak gereja sudah melaporkan yang di Nabire, kalau 600 pengungsi itu di Sugapa,” kata dia.