MERAUKE,ARAFURA,- Sumber daya manusia (SDM) merupakan isu sentral dalam penentuan keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya.
Mengingat demikian kritikalnya peranan SDM tersebut, adanya pengelolaan yang terencana dan terarah untuk mewujudkan SDM profesional mutlak diperlukan, khususnya dalam menghadapi tantangan pembangunan saat ini.
Hal tersebut sejalan dengan amanah Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyatakan bahwa salah satu prinsip ASN sebagai profesi adalah berlandaskan pada kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas.
Sebagaimana kita ketahui bersama dalam menghadapi tantangan global dewasa ini yang menuntut semua pihak untuk berkompetisi untuk menyediakan produk dan kinerja terbaik, SDM aparatur pun tidak terlepas dari tuntutan untuk selalu meningkatkan kompetensi dan kinerjanya dalam rangka menyediakan infrastruktur yang handal dan berkualitas bagi masyarakat.
Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Daya Aparatur yang kompeten dan profesional untuk menyukseskan program pemerintah yang telah dicanangkan khususnya di bidang infrastruktur.
Hal itu dikemukakan Kepala Pusdiklat SDA dan Konstruksi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Balai Uji Coba Kementerian PUPR, Dadang Karmen pada pembukaan pelatihan sistem manajemen operasi dan pemeliharaan irigasi di Swiss-Belhotel kemarin.
Dijelaskan, kondisi jaringan irigasi di lapangan kinerjanya sudah mengalami penurunan yang signifikan sehingga berakibat banyak air yang hilang di saluran dan tidak dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Menurunnya kinerja jaringan irigasi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah akibat umur bangunan dan kurang optimalnya operasi dan pemeliharaan dalam mengelola jaringan irigasi.
Untuk mendukung revolusi industry 4.0, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Litbang Irigasi, Puslitbang Sumber Daya Air mengembangkan aplikasi pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi yang bertujuan untuk mempermudah operasi irigasi salah satunya dengan penggunaan aplikasi Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI).
Aplikasi ini memudahkan berbagai level pengelola irigasi (mantri, kepala ranting/UPTD/Pengamat, Kepala Seksi Operasi di Kabupaten, Kepala Seksi Operasi di Propinsi, BWS atau BBWS) melakukan proses monitoring pelaksanaan operasi dan pemeliharaan irigasi di wilayah kewenangannya.
Pengembangan SMOPI dilakukan dengan mengadaptasi blangko Operasi dan Pemeliharaan pada Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi. Penggunaan aplikasi ini diharapkan mampu memberikan sumbangan teknologi terhadap pengelolaan irigasi di Indonesia.