Keerom – Dalam rangka mendukung terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional di Indonesia, Korem 172/PWY bersama Kelompok Tani Karya Makmur menyiapkan lahan sawah seluas 5 hektar yang berada di Kampung Intaimeliyan, Distrik Skanto, Kab. Keerom, Papua.
Saat ini dilahan tersebut telah dilakukan Penyemaian Benih Padi oleh Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Bidang Wanwil Mayor Cpl Saroy bersama dengan Kelompok Tani Karya Makmur, Penyuluh pertanian serta Para Babinsa dari Koramil 1701-23/Skanto, pada hari ini Sabtu (8/10).
Pasiter Mayor Cpl Saroy menyampaikan, kegiatan ini merupakan perwujudan dari Program Unggulan Ketahanan Pangan Korem 172/PWY sesuai arahan Pimpinan TNI AD dalam rangka mendukung ketersediaan dan meningkatkan produksi pangan bagi masyarakat.
‘Saat ini ada dua produk unggulan yang kita kembangkan bersama Kelompok Tani yaitu Cabai dan Padi. Untuk padi, ditempat ini kami bersama dengan kelompok tani Karya Makmur, dimana kehadiran kami untuk mendampingi dan memberikan bantuan pupuk serta bibit. Saat ini juga kita telah melaksanakan penyemaian benih padi yang nantinya akan dilaksanakan penanaman padi secara bersama-sama,” ujarnya
Pihaknya menyebut kehadirannya setiap hari di sini bersama Babinsa dan penyuluh, juga untuk memberikan motivasi dan semangat sehingga kesulitan ataupun kendala-kendala teknis dilapangan dapat sama-sama diatasi agar program ini dapat berjalan sampai dengan proses penanaman dan panen.
Penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Kab. Keerom, Ibu Salomina Koibur, menyampaikan terima kasih kepada Korem 172/PWY yang setia datang untuk membantu para petani yang ada di Kampung Intaimeliyan.
“Walaupun petani kami memiliki hambatan dan rintangan tetapi dengan pendampingan yang terus dilakukan dari TNI, para petani kami tetap giat menekuni bidang pertanian yang mereka jalankan dan diharapkan berimbas pada peningkatan taraf hidup keluarganya,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Karya Makmur, Suratno (60), menuturkan bahwa kehadiran TNI dari Korem 172/PWY bersama Babinsanya telah memberikan semangat bagi para petani terlebih memberikan bantuan berupa bibit dan pupuk.
“Saat ini kita mengadakan penyemaian benih dan nanti sekitar tanggal 22 sampai dengan 25 Oktober siap ditanam,” tuturnya.
Kendala yang dihadapi saat ini oleh para Petani Padi, ungkap Suratno yaitu terkait harga pupuk dan obat hama. “Ini adalah masalah yang sering terjadi, kesulitan petani khususnya padi adalah pupuk dan obat hama. Pupuk yang subsidinya sudah dicabut sebagian masih tergolong mahal dan mendapatkannya juga sulit. Kemudian harga obat hama yang selalu naik.
Pihaknya berharap agar kedua kendala utama ini menjadi perhatian dari seluruh instansi terkait sehingga program pemerintah terkait ketahanan pangan dapat terwujud.
“Pada tahun 2021 kemarin kita dapat menanam 3 kali dalam setahun, kita rutin sampai dengan tahun ini tetapi selalu terkendala masalah pengadaan pupuk dan harga obat hama mahal, sekalipun kita bisa berjalan tetapi kita merasa kesulitan. Sedangkan dari 5 hektar lahan padi ini bisa menghasilkan rata-rata 5 sampai 6 ton perhektarnya. Untuk itu kami kembali berterima kasih kepada Korem 172/PWY atas bantuan pupuk ini,” ujarnya.
Pihaknya juga berterima kasih kepada Bupati Kab. Keerom yang telah memberikan bantuan berupa 90 batang pipa air untuk digunakan dalam mengairi lahan persawahan.
Dilain kesempatan, Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring menyampaikan pihaknya akan mengajak seluruh pihak untuk membantu para petani untuk mengembangkan komoditi pertanian di setiap daerah di Papua guna mendukung program ketahanan pangan ini.
“Melalui kolaborasi dari berbagai pihak, diharapkan dapat membantu kelompok tani untuk bertani secara mandiri dan berkelanjutan. Kita ketahui bersama Papua ini memiliki potensi pangan yang dapat dikembangkan sebab Papua memiliki tanah yang subur. Tinggal kita yang harus olah dengan baik, tentunya hal ini untuk Papua yang semakin sejahtera di masa depan,” pungkasnya.