Jayapura, – Semenjak wabah virus corona atau covid-19 melanda negara kita, dan tidak terkecuali Provinsi Papua pun terimbas dari virus mematikan itu. Maka ruang gerak pun dibatasi termasuk segala aktivitas diluar rumah sempat dihentikan hingga berbulan-bulan.
Sebab, sejak pandemi covid-19, keluar rumah seakan menjadi satu aktivitas rawan terinveksi virus. Dampak dari itu kebanyakan orang memilih untuk tinggal di rumah
Namun untuk mengisi waktu luang di rumah sebagian masyarakat melakukan bercocok tanam. Seperti masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura mereka meluangkan waktu dengan menanam jagung, petatas, singkong dan sayur sayuran untuk dijadikan sebagai panganan lokal, yang harus di komsumsi selama pandemi covid-19. Apalagi panganan itu memiliki kadar vitamin lebih tinggi dan menyehatkan.
Inspirasi bercocok tanam umbi-umbian ini dilakukan oleh masyarakat Papua yang bermukim di wilayah Kabupaten Jayapura yang berada di belakang Suni Garden Lake Hotel. Bahkan masyarakat setempat terinspirasi untuk memberikan nama kebun itu yaitu “Kebun Covid”.
Wakil Ketua I DPR Papua, DR.Yunus Wonda, SH MH saat menghadiri Panen Raya di kebun covid mengatakan, di saat pandemi covid-19, di tempat ini dirinya pernah memberikan bantuan berupa sembako dan alat kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dan saat itu langsung meminta masyarakat untuk membuka lahan sehingga masyarakat punya kesibukan dan tidak jenuh lantaran harus di rumah saja.
“Dengan dibukanya lahan itu, akhirnya kebun itu diberi nama “Kebun Covid”. Jadi sejak itu, masyarakat mulai kerja diatas lahan yang luasnya 4 hektar dan hari ini saya diminta untuk kembali hadir lagi untuk menghadiri pesta panen raya yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Ini suatu kehormatan dan secara simbolis tadi saya gali pohon ubi sebagai tanda di bahwa di kebun covid ini telah dilakukan acara panen raya,” kata Waket I DPR Papua, Yunus Wonda lewat via telepon kepada Pasific Pos, Jumat (20/11), siang.
Menurut Penasehat Fraksi Partai Demokrat DPR Papua itu, ini menunjukkan pada kita semua, terutama masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura bahwa kita juga mampu dan bisa melakukan itu.
“Jadi mari kita gunakan lahan-lahan yang ada untuk kita manfaatkan sebaik mungkin sehingga membuahkan hasil yang memuaskan untuk masyarakat yang sudah berupaya menanam umbi-umbian. Seperti yang ada di area Kabupaten Jayapura yang lahannya bisa digunakan untuk bercocok tanam. Dan hari ini terbukti, bahwa panen raya hari ini adalah hasil covid selama ini,” ungkapnya.
Lanjut dikatakan, ini menandakan bahwa masyarakat telah berhasil melakukan itu semua, meski saat itu tengah berada dalam situasi yang memprihatinkan akibat wabah corona, namun masyarakat tidak pernah putus asa dan tetap semangat menjalani itu semua.
“Jadi itu hasil dari covid itu, makanya kebun ini dinamakan kebun covid. Dalam acara panen raya itu juga dihadiri Dinas Pertanian Kabupaten Jayapura yang mana beliau selama ini telah mendampingi masyarakat dalam proses panen. Mulai dari bercocok tanam sampai membuahkan hasil seperti hari ini dilakukan pesta panen raya,” jelasnya.
Apalagi kata Wonda, Pemkab Kabupaten dalam hal ini Dinas Pertanian telah memberikan perhatian yang cukup besar kepada masyarakat, sehingga hari ini terbukti dan kita bisa menyaksikan pesta panen raya yang mana hasil dari kebun itu kita lakukan sejak masa pandemi covid-19.
“Pangan lokal ini semua masyarakat harus respon. Jadi jangan kita hanya tergantung dengan bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Tapi bagaimana kita juga harus bekerja untuk dapat menghasilkan sesuatu. Seperti berkebun, sehingga hasil dari kebun itu kita juga bisa mempromosikan panganan lokal kita yang ada di kebun covid,” ujar Politikus berlambang Bintang Mercy ini.
Pada kesempatan ini, Yunus Wonda juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura, khususnya yang bermukim di lereng gunung untuk tidak menggarap lahan atau membuat kebun di area cagar alam Gunung Syklop.
“Mulai hari ini harus berhenti karena kita sudah lihat dan mengalami sendiri akibat dari kita sering merusak alam. Jadi cagar alam di Gunung Syklop ini harus dilindungi dan harus dijaga. Sehingga musibah tahun lalu tidak terulang. Ini dampak dari semua itu,”tandas Wonda.
Untuk itu Yunus Wonda menghimbau kepada seluruh masyarakat di yang Kabupaten Jayapura yang ada di kawasan lereng-lereng gunung untuk berhenti berkebun diatas Gunung Syklop.
“Sebaiknya mari kita turun dan berkebun dibawa. Bercocok tanam dikawasan yang paling rendah. Kita cukup bicara dengan masyarakat adat. Kami rasa masyarakat adat Sentani dengan welcom mereka pasti akan berikan tempat untuk berkebun dan hasilnya kita akan nikmati bersama. Tinggal kita bertemu dengan masyarakat adat Sentani dan bicara baik-baik. pasti masyarakat adat mau memberikan lokasi atau berikan lahannya untuk digunakan masyarakat bercocok tanam,” pungkasnya.