Yan Ormuseray : Rumah produksi olahan tepung sagu dan aneka kue sagu merupakan implementasi visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua
SENTANI – Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal, meresmikan Secara langsung Rumah Produksi Olahan Tepung Sagu dan Aneka Kue Sagu.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wakil Gubernur Papua, Selasa (14/7) di halaman Rumah Produksi Olahan Tepung Sagu dan Aneka Kue Sagu di Kemiri, Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Bentuk Kepedulian, ATM-APTM Salurkan Bantuan Bama
Dihadiri Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Jan Jap L. Ormuseray, SH, M.Si, Asisten I Bidang Peerintahan Umum Setda Kabupaten Jayapura Abdul Rahan Basri, S.Sos, M.KP, sejumlah Kepala OPD di lingkup Pemprov Papua, para staf pegawai di Dinas Kehutanan Provinsi Papua dan masyarakat, keberadaan rumah produksi olahan tepung sagu tersebut bertujuan untuk menyediakan hasil produksi olahan tepung sagu dan aneka kue dari sagu berkemasan.
“Kami sangat berterima kasih kepada mama-mama, terutama dibawah pimpinan mama Yosepin Sokoy Suebu yang sudah 38 tahun jatuh bangun dengan usaha (olahan sagu) ini. Tapi, hari ini (kemarin) Pemerintah Provinsi Papua melalui pak Yan Ormuseray (Kepala Dinas Kehutanan) yang selama ini juga melihat hal ini, kemudian membantu dan kami dari pemerintah provinsi juga melihat ini adalah usaha dari Orang Asli Papua( OAP) yang wajib kami bantu,” ujar Wagub Papua.
Wagub menyampaikan pembangunan rumah produksi olahan tepung sagu ini juga merupakan bantuan pihak Pemprov Papua.
“Sehingga kita datang hari ini (kemarin), apalagi ini adalah hasil bantuan dari kita semua dan langsung kita resmikan rumah produksi tersebut,” ujar Klemen Tinal.
Wagub berharap rumah produksi olahan tepung sagu ini membawa manfaat buat Orang Asli Papua (OAP), khususnya mana-mama Papua yang ada di Kampung Kemiri dan tergabung dalam Kelompok Usaha ‘Sentani Meer’.
“Kita resmikan ini sebagai stimulan atau rangsangan, tapi poin penting yang ingin kami sampaikan adalah kami siap untuk membantu siapapun yang punya talenta dan mau bekerja keras. Hal itu kita buktikan dengan tadi kita sudah sampaikan kepada pak Asisten I, untuk diteruskan ke pak Bupati Jayapura. Yakni, kami minta lima kampung yang mayoritas isinya orang-orang asli Papua dan kami dari pemerintah provinsi akan langsung mengambil alih untuk membantu serta membangun bersama-sama mereka dan pemerintah kabupaten, guna memastikan mereka bisa mandiri,” tuturnya.
Kata Wagub, mandiri itu bukan harus menjadi orang kaya, mandiri itu bukan punya uang banyak. Tapi, bagaimana dia bisa hidup dan punya saving.
“Karena orang kaya juga belum tentu ini, jangan tertipu oleh lihat dia kaya lalu pake dasi. Bisa-bisa hutangnya banyak dimana-mana atau hutangnya ada di bank. Jadi kita tidak perlu seperti itu, karena itu hanya kelebihan saja. Ya, harus mandiri dulu, dan urusan rumah tangga semua baik itu sudah mandiri,” katanya.
“Dengan demikian, kami dalam hal ini pemerintah provinsi siap untuk membantu mengembangkan ekonomi rakyat, khususnya untuk orang asli Papua dan lebih khusus lagi ke mama-mama Papua,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Yan Yap L. Ormuseray, SH, M.Si, dengan adanya rumah produksi olahan tepung sagu dan aneka kue sagu ini, merupakan bagian dari implementasi visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.
“Terkait dengan peresmian rumah produksi olahan sagu pada hari ini (kemarin), sekaligus launching produk tepung sagu siap saji dan penyerahan bantuan peralatan serta kemasan tepung sagu dan aneka kue sagu telah dilakukan oleh bapa Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal. Dalam penyampaian bapa Wagub, bahwa ini merupakan bagian dari implementasi visi gubernur dan wakil gubernur Papua. Jadi seusai dengan visi tersebut, rakyat Papua yang bangkit, mandiri, sejahtera dan berkeadilan,” paparnya.
“Sehingga kita dapat implementasikan visi dan misi itu pada hari ini. Karena inti dari otonomi khusus itu, sebagaimana telah disampaikan oleh bapa Wagub adalah pemberdayaan terhadap orang asli Papua,” ujarnya.
“Oleh karena itu, hari ini kita bisa saksikan peresmian rumah produksi olahan sagu dan penyerahan peralatan kepada kelompok usaha Sentani Meer yang dipimpin langsung oleh mama Yosephina Sokoy Suebu dan telah berjalan kurang lebih 38 tahun,”lanjutnya.
“Tetapi, karena berbagai keterbatasan yang dialaminya baik itu dari modal, sumberdaya manusia dan juga manajemen, sehingga belum maksimal aktivitas usaha dari kelompok usaha tersebut dan baru pada bulan Maret tahun 2019 lalu saat terjadinya bencana alam banjir bandang, atas arahan dari bapa gubernur dan wakil gubernur untuk pemberdayaan masyarakat asli Papua untuk mendukung pelaksanaan iven PON,” kata Yan.
Dia menambahkan, pihaknya dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup mulai mendata kelompok-kelompok usaha masyarakat dan salah satu yang pihaknya temui adalah mama Yosephina Sokoy Suebu yang sudah menjalankan usaha ini cukup lama namun tidak bisa berjalan dengan lancar.
“Sehingga kami berikan support dan juga bantuan anggaran pada tahap pertama itu senilai 150 juta rupiah dari Pemprov Papua yang seusai dengan arahan bapa gubernur dan bapa wakil gubernur agar usaha ini bisa kembali berjalan,” tandas pria yang juga Ketua Umum Rukun Anak Tanah Merah dan Anak Peranakan Tanah Merah (ATM-APTM).
Usai meresmikan, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal bersama Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua Jan Jap L. Ormuseray, SH, M.Si, Asisten I Bidang Peerintahan Umum Abdul Rahman Basri, S.Sos, M.KP, perwakilan Anggota MRP, sejumlah Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua, meninjau Rumah Produksi Olahan Tepung Sagu dan Aneka Kue Sagu, serta menyerahkan bantuan peralatan dan kemasan tepung sagu maupun aneka kue sagu kepada Kelompok Usaha Sentani Meer.