Jayapura – United States Agency for International Development (USAID) berkolaborasi dengan Badan Percepatan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri, International NGO Forum on Indonesian Development (INFID), Kitong Bisa Foundation dan Wahana Visi Indonesia (WVI) mengoptimalkan implementasi Otonomi Khusus (Otsus) di wilayah Papua dan Papua Barat.
Direktur Proyek Usaid Kolaborasi, Caroline Tupamahu mengatakan optimalisasi implementasi otsus di kedua provinsi tersebut untuk mempercepat kesejahteraan orang asli Papua (OAP) melalui tata kelola pemerintahan yang baik.
Ia menjelaskan bahwa Usaid Kolaborasi didanai oleh Usaid dan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun kedepan yakni dari 2022 hingga 2027 yang diimplementasikan oleh WVI bersama mitra.
‘’Usaid Kolaborasi sendiri merupakan program hasil desain bersama dengan Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri,’’ kata Caroline, di café Socio, Jumat (4/11/2022).
Caroline menjelaskan bahwa hasil yang diharapkan dari kolaborasi dengan mitra tersebut adalah peningkatan kapasitas Pemda dalam proses perencanaan hingga pengelolaan dan pemafaatan dana Otsus.
Selain itu, adanya modul, kurikulum, dan pendampingan bagi aparatur pemerintah daerah di Papua dan Papua Barat.
‘’Kolaborasi ini juga mengharapkan peningkatan keterlibatan masyaraka OAP dalam proses perencanaan pembangunan dan adanya fasilitas pendidikan dan pelatihan bagi perencana pembangunan serta pelajar untuk mempercepat pembangunan daerah di Papua dan Papua Barat,’’ jelasnya.
Ia pun mengajak media massa mengawal program tersebut. Menurutnya, peran media massa sangat penting dalam menjalankan program kolaborasi tersebut selama lima tahun kedepan agar hasil yang diharapkan dapat terwujud.
‘’Tentunya upaya yang dilakukan ini kami ingin media mengawal. Mungkin saja ada saran dari rekan-rekan media apa yang telah kami lakukan masih kurang. Kami yakin apapun yang kami lakukan hanya diketahui oleh yang terlibat dalam program ini, tidak diketahui secara luas, media menyuarakan itu,’’ ucapnya. (Zul)