Kini, yang perlu kita bangun bersama, bagaimana kebijakan Pemerintah Provinsi Papua terkait lockdown terbatas ini bisa benar-benar efektif. Perlu sinergisitas antar berbagai komponen, mulai aparatur pemerintah di seluruh jajarannya, apararat TNI dan Polri yang juga terpanggil untuk menerapkan kebijakan itu serta peran serta masyarakat sendiri.
Partisipasi mereka sungguh diperlukan. Peran mereka sungguh strategis dalam upaya untuk memotong mata rantai penyebaran virus corona di Papua. Untuk itu, pendekatan penyehatan masyarakat Papua dari penyebaran virus corona bukan represif, tapi harus preventif.
Dan sosialisasi kebijakan lockdown ke berbagai sentra masyarakat Papua merupakan upaya maksimal bagaimana melakukan pencegahan dari potensi covid-19 itu. Karena itu, posisi kebijakannya menjadi krusial. Juga, tak kalah pentingnya, bagaimana memantau dan mengawal kebijakan itu sampai efektif.
Tak bisa dipungkiri, wilayah Provinsi Papua yang demikian luas dan di antaranya bertopografi pegunungan, hal itu membuat tantangan tersendiri dalam upaya mengefektifkan kebijakan dan mensosialisasikannya. Dalam hal ini produk komunikasi secara elektronis, audio-visual dan printout dalam bentuk brosur dan lain-lain menjadi penting untuk didistribusikan ke tengah masyarakat Papua yang demikian tersebar luas itu.
Penyebaran informasi itu juga sekaligus bisa dijadikan cara untuk mendapatkan perkembangan informasi, sekaligus diambil tindakan cepat manakala mendapatkan korban covid-19. Sikap yang progresif ini juga merupakan opsi di tengah keterbatasan alat deteksi dini virus.