Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Upaya Bank Indonesia Tingkatkan Kualitas Industri Kopi Papua

Tabuh tifa secara bersama tanda dibukanya Festival Kopi Papua tahun 2023 di ex Terminal PTC Entrop. (Foto : Zulkifli)

Jayapura – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua secara konsisten menyelenggarakan Festival Kopi Papua setiap tahunnya, dimana kegiatan ini telah disinergikan bersama Pemerintah Provinsi Papua dan instansi terkait dalam rangka memeriahkan Gebyar Kemerdekaan RI Ke–78.

Selain itu, inovasi juga dihadirkan melalui penguatan sisi hilir dengan mendatangkan agregator untuk memperluas akses pasar hingga manca negara.

“Besar harapan kami agar penyelenggaraan Festival Kopi Papua tahun 2023 dapat menjadi pemantik api semangat guna meningkatkan kualitas industri kopi di Papua hingga tingkat global. Sesuai tema acara hari ini “Mendunia dari Papua”,” ucap Destry Damayanti selaku Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia sebelum membuka Festival Kopi Papua, di ex Terminal PTC Entrop Kota Jayapura, Jumat (4/8/2023).

“Di Setiap Makna Indonesia” adalah salah satu nilai yang ditanamkan di Bank Indonesia. Bahwa dalam menjalankan pekerjaan, kami selalu berupaya agar setiap kebijakan dan program Bank Indonesia dapat memberikan dampak dan makna yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Dalam mewujudkan nilai tersebut ke dalam bentuk upaya konkrit, Bank Indonesia melalui 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri menyelenggarakan Strategic Flagship Program (SFP) yang mengangkat komoditas unggulan dari setiap wilayah di Indonesia.

Salah satunya ialah Festival Kopi (Feskop) Papua yang dirangkaikan dengan Gebyar Kemerdekaan RI Ke–78 dengan tema“Mendunia dari Bumi Papua” yang mengusung kopi Papua sebagai komoditas ekspor unggulan dari Indonesia.

“Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa kopi Papua terbukti memiliki ciri khas tersendiri yang autentik dan sudah menggaung di ranah domestik ataupun internasional,” ujar Destry.

Destry Damayanti mencicipi coklat Papua di salah satu booth peserta Festival Kopi Papua 2023.

Destry menyebut, dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan, Bank Indonesia selalu mengedepankan prinsip KIS (Konsisten, Inovatif dan Sinergi), dimana hal tersebut juga tercermin dalam kegiatan sore ini.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Juli Budi Winantya mengatakan, Festival Kopi Papua ke-VI tahun 2023 dilatarbelakangi oleh besarnya potensi kopi Papua yang memiliki cita rasa autentik, unik dan menarik bagi berbagai kalangan penikmat kopi, baik di pasar domestic maupun global.

Juli menyebut, sebagai wujud nyata komitmen mengembangkan industri kopi di Papua, Bank Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif.

“Diantaranya pelatihan kopi di Wamena dengan mengundang narasumber yang kompeten sebagai bentuk pengembangan kopi di sisi hulu,” ujar Juli.

Sementara dari sis hilir, ia menyebut, Bank Indonesia telah menyelenggarakan kurasi terhadap produk UMKM di Papua, melakukan showcasing dan mengirimkan produk kopi Papua pada berbagai kegiatan dengan skala nasional maupun internasional.

Festival Kopi Papua 2023 diselenggarakan dari tanggal 4-8 Agustus 2023 dengan menampilkan 37 UMKM. Festival Kopi Papua juga diisi berbagai kegiatan antara lain talkshow terkait potensi industry kopi di Papua, Cinta, Bangga dan Paham Rupiah oleh Museum Uang Bank Indoneia (MUBI).

Coffee Competition dengan mendatangkan juri nasional untuk meningkatkan kompetensi pelaku industry kopi di Papua turut menyemarakkan gelaran Feskop kali ini.

“Kegiatan lainnya yakni e-sport competition untuk mendukung semakin majunya e-sport di Papua,” jelas Juli.

Sementara itu, Plh Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua telah melakukan pemetaan terhadap potensi perekonomian berdasarkan wilayah adat.

“Saat ini kita berada di wilayah adat Mamta yang memiliki karakteristik dataran rendah serta berada pada pesisir pantai dengan potensi ekonomi antara lain budidaya kopi, coklat, kelapa sawit serta sektor pariwisata,” kata Ridwan.

“Hal ini memungkinkan UMKM bertumbuh sangat baik dalam hal perdagangan dan jasa dalam wilayah adat tersebut,” sambungnya.

Komoditas kopi Papua, kata Ridwan, membutuhkan perawatan serta kondisi geografis tertentu, memiliki potensi pengembangan pada wilayah adat Laapago dan Meepago yang memiliki karateristik geografis pegunungan.

Hal ini menjadikan kopi Papua memiliki keunikan dan karateristik khusus sebagai keunggulan komperatif yang telah dikenal di mancanegara.

Dia menambahkan bahwa Provinsi Papua tidak lepas dari sinergi dan kerja keras bersama. Pemerintah Papua berkomitmen untuk terus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.

“Saya mengharapkan kerjasama dengan Bank Indonesia terus berlanjut dari berbagai sisi. Sinergi yang baik perlu terus dipertahankan dalam mewujudkan pemulihan ekonomi yang sejalan dengan semangat visi Papua Bangkit Sejahtera dan Berkeadilan,” ucapnya. (Zulkifli)

Leave a Comment