MERAUKE,- “Jangan lelah untuk selalu berbuat baik, Tuhan mana yang melarang saya berbuat baik? Kita tidak akan menjadi miskin hanya karena menebar kebaikan, terlebih jika dilakukan untuk masyarakat, itu penting,”demikian ditegaskan mantan Kapolres Merauke dan Aceh Utara, AKBP Ir.Untung Sangaji, MH terkait dengan pentingnya menumbuhkan rasa simpati dan peduli kepada masyarakat khususnya masyarakat Papua ketika menjalankan tugas sebagai polisi. Menurutnya, kepedulian yang selama ini ia tunjukkan saat bertugas di sejumlah daerah semata-mata karena panggilan hati.
Sama sekali tidak ada maksud lain karena semua tulus dilakukan demi membuat masyarakat tersenyum. Kepedulian dalam dirinya ditunjukkan melalui berbagai hal, di antaranya dengan membantu dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik serta berbagai terobosan positif lain yang sudah ia gagas. Hal yang sama juga ia lakukan saat dimutasi pimpinan ke Polda Papua, baik dengan masyarakat sekitar maupun internal lingkungan kerja. Polisi yang dikenal publik berkat keberaniannya menumpas teroris ini memang dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan memiliki kepedulian tinggi.
Mengulik kisah Untung Sangaji saat bertugas di beberapa daerah seperti Aceh, Merauke dan Sumatera Utara, sejumlah kegiatan bersifat sosial sudah ia lakukan termasuk melatih masyarakat. Bahkan di sela-sela kesibukannya ia meluangkan waktu untuk mengajarkan warga ketrampilan termasuk di Jayapura tempat ia bertugas saat ini. Mengajarkan anak-anak muda dan mama-mama membuat pot serta tanaman bonsai, Untung Sangaji memiliki impian, suatu saat nanti dapat digelar sebuah pameran hasil kerajinan anak-anak muda dan masyarakat di Jayapura, baik kerajinan seni maupun karya lainnya.
Di antaranya karya berupa bonsai, relief dan kaligrafi dengan tema beragam. Ia memiliki kemampuan di bidang tersebut, oleh karena itu akan ia tularkan. “Itu memang dunia saya. Banyak program yang sudah saya rencanakan untuk melatih masyarakat selama berdinas di Jayapura khususnya untuk ketrampilan di bidang UMKM. Lalu dipadukan dengan ketrampilan lain sehingga masyarakat juga bisa berkarya dan mandiri,”tukasnya kepada ARAFURA News via telepon, Senin (3/10).
Di Aceh dan Sumut, Untung Sangaji juga melatih masyarakat bahkan mengajarkan mereka mengolah kopi sehingga memiliki daya jual tinggi. Sebut saja kopi longberry dan kopi ateng dari Medan, jenis kopi yang dibidik Untung Sangaji dan memberdayakan masyarakat. Kepandaian warga memasak di rumah juga ia kembangkan dengan menyelenggarakan lomba memasak.
Uniknya ada lomba menangkap bebek dan ikan bandeng. Terkait dengan ikan bandeng ini, ia telah berhasil membudiyakan di Merauke dan sudah dibuat bandeng presto khas Merauke. Sebenarnya akan dikembangkan secara masal namun dirinya terlanjur dimutasi sehingga gagasan itu tertunda.
Lahan yang disiapkan di kawasan Yobar juga sebagai sarana untuk memberdayakan warga sekitar, termasuk mempersiapkan usaha bandeng presto secara luas. “Saya hanya ingin menggugah hati nurani setiap orang untuk berbuat baik dan membuat masyarakat bahagia. Ada nama jalan di Aceh Utara yang dibuat warga dengan menggunakan nama saya, itu membuat saya terharu. Warga ternyata menghargai apa yang sudah saya lakukan untuk mereka,”terangnya.
Hal tersebut menjadi contoh bagi pejabat lainnya agar ketika berdinas tidak hanya fokus dengan tupoksinya semata tetapi dapat melakukan sesuatu yang lain, yang dapat mengangkat harkat dan martabat masyarakat setempat. (iis)