Pasific Pos.com
Info Papua

UMKM Papua Dapat Pelatihan Ekspor dan Impor

Jayapura – Sebanyak 40 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Papua mengikuti kegiatan pelatihan Ekspor dan Impor yang digelar oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Papua, di salah satu hotel di Kota Jayapura, Selasa, 22 Oktober 2024.

Dengan pelatihan ini diharapkan UMKM Papua dapat menjajaki penyaluran ekspor dan impor bukan saja di pasar lokal, tetapi bisa masuk pasar nasional. Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Papua,Hartati Sofia Iwanggin, ketika membuka kegiatan pelatihan tersebut.

Menurutnya, bukan saja pelatihan tetapi para pelaku usaha di Papua juga mendapat beragam materi, sehingga kedepan hasil produksi pelaku usaha Papua dapat diekspor. “tujuan kita melaksanakan kegiatan ini untuk bagaimana pelaku usaha Papua dapat memahami peraturan perundang-undangan, agar bisnis ekspor bisa berjalan dengan lancar dan berkesinambungan,” ujarnya.

 

Menurut dia, kegiatan ini diikuti oleh 40 pelaku usaha dan pemerintah akan berusaha dan terus mendorong agar pelaku usaha lokal bisa bersaing tidak hanya di pasar local tapi pasar nasional bahkan juga di pasar internasional.

 

“Produk-produk local Papua sudah banyak diminati, dan bahkan ada yang sudah ekspor secara mandiri ke luar Papua, sehingga kami perlu melakukan pelatihan ini, sehingga para pelaku usaha local Papua dapat konsistensi menjaga standar produk yang dihasilkan, menjaga produktivitas produksi, sehingga proses ekspor bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

 

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Papua Herman Bleskadit yang ditemui disela-sela kegiatan mengatakan bahwa pemerintah akan mengoptimalkan keunggulan produk local.

 

Herman menuturkan, 20 peserta pelatihan merupakan UMKM di perbatasan RI-PNG. Sementara sisanya UMKM yang ada di Kota Jayapura dan pedagang yang biasa menjual barang dari PNG.

“Kita libatkan mereka dalam pelatihan supaya mereka bisa memahami aturan mengenai ekspor maupun impor. Karena ada ketentuan-ketentuannya, barang mana yang boleh atau tidak dan sebagainya,” ujar Herman.

Dikatakan Herman, para pelaku usaha local di Papua diharapkan kedepan dapat membentuk satu asosiasi yang siap menampung produk lokal, termasuk dari produsen kecil, kemudian dilakukan ekspor ke luar Papua.

“Asosiasi ini bisa seperti komunitas sagu atau kakao, dan pemerintah siap fasilitasi untuk ekspor, kalau satu orang yang ekspor tak mungkin karena biaya sangat besar dan ketersedian stok terbatas,” kata Herman.

Harapan kami, katanya, setelah kegiatan ini para pelaku usaha Papua kedepan dapat menyiapkan diri juga harus bisa memastikan produksi yang kontinyu agar proses ekspor dapat berjalan dengan lancar.

“untuk memperlancar proses ekspor produk Papua diperlukan kerjasama semua pelaku usaha di kabupaten/kota, jangan sampai ijin ekspor kita dibekukan oleh Kementerian Perdagangan,” tutupnya.

 

Leave a Comment