Pasific Pos.com
Headline

Transaksi Kopi Papua Pada World of Caffee Copenhagen Capai Rp 1, 45 Milliar

Jayapura – Transaksi kopi Papua pada ajang World of Coffee Copenhage mencapai Rp1,45 milliar. Hal itu terungkapi dalam ajang World of Coffee yang berlangsung di Copenhage, Denmark pada tanggal 27 – 29 Juni 2024.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman mengungkapkan, tingginya minat potential buyer terhadap kopi Papua tersebut dibuktikan dengan kesepakatan transaksi dagang (letter of intent) oleh 3 potential buyer dari Eropa dan Jepang dengan volume potensi ekspor mencapai 9 ton atau setara Rp 1,45 miliar.

“Ketiga potential buyer itu, diantaranya Coffee Beyond Borders dengan volume 2 ton atau senilai Rp 300 juta, Coffee Ontosoroh dengan volume 6 ton atau senilai Rp1 miliar dan ⁠Stillehavskaffe dengan volume 1 ton atau senilai Rp 150 juta,” ungkap Faturachman dalam siaran pers kepada Pasific Pos, Rabu, 3 Juli 2024.

Dijelaskannya, World of Coffee Copenhagen, Denmark ini merupakan ajang pameran perdagangan kopi secara business-to-business (B2B) yang menghubungkan produsen kopi dengan distributor dan/atau konsumen dari seluruh dunia.

Dengan mengusung tema “Nature Refined, Sustainability Defined”, Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan kopi yang menerapkan praktik-praktik berkelanjutan.

Dmana dalam kesempatan tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua menggandeng Highland Roastery yang merupakan anggota Koperasi Produsen Emas Hijau Papua sekaligus sebagai UMKM mitra Bank Indonesia untuk menunjukkan kualitas dan keunikan kopi Papua.

“Selama 3 hari pelaksanaan kegiatan, kopi Papua mendapatkan respon dan feedback yang baik dalam hal cita rasa maupun proses budidayanya,” bebernya.

Apalagi, ungkap Faturachman, cita rasa yang khas dihasilkan dari ketinggian penanaman pada 1.700 meter di atas permukaan laut (MDPL), salah satu altitude penanaman kopi tertinggi di Indonesia sehingga memberikan karakteristik rasa yang unik dan berbeda dibandingkan kopi dari daerah lain.

Selanjutnya kata Faturachman, proses budidayanya melalui pelestarian kearifan lokal dengan menggunakan prinsip sustainability (penggunaan bahan-bahan organik) dan inclusiveness (melibatkan seluruh masyarakat adat di daerah penanaman kopi) memiliki daya tarik tersendiri di mata potential buyer.

Sekedar diketahui, kegiatan showcasing dan business matching kopi Papua ini juga dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, Duta Besar Indonesia untuk Denmark, Dewi Savitri Wahab dan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen; serta rombongan pimpinan Bank Indonesia yang bersamaan dengan penyelenggaraan Indonesia Investment Forum (IIF) 2024 “Sustainable Investment in Indonesia: The Danish Way” pada 27 Juni 2024.

Sehingga keikutsertaan kopi Papua pada ajang World of Coffee kali ini juga merupakan bagian dari Road to Festival Kopi Papua yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus 2024.

Sebelumnya, KPw BI Papua bersama dengan Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI) dan Rotaryana menginisiasi kegiatan Sensory Bootcamp pada tanggal 19-21 Juni 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, kompetensi, dan technical skill para pegiat kopi di Papua dalam menghasilkan dan menyajikan kopi berstandar internasional.

Bahkan, kegiatan ini pun diikuti oleh seluruh provinsi di tanah Papua, kecuali Papua Selatan mulai dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. (Tiara).

Leave a Comment