Jayapura – Wakil Ketua TPID Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, sepanjang tahun 2021, inflasi Kota Jayapura berada pada tingkat yang rendah dan stabil, menyebabkan inflasi Papua juga rendah dan stabil.
Sebagai Kota Inflasi dengan bobot terbesar di Provinsi Papua, yaitu sebesar 57 persen, kata Naek, Kota Jayapura memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap inflasi Provinsi Papua, sehingga kondisi inflasi Kota Jayapura yang rendah dan stabil di tahun 2021 menyebabkan inflasi Provinsi Papua juga terjaga.
“Rendah dan stabilnya inflasi Kota Jayapura terlihat yaitu sejak 3 tahun terakhir periode 2019 hingga Oktober 2021, mayoritas Inflasi tahunan Kota Jayapura berada di bawah inflasi Provinsi Papua dan Inflasi Nasional,” kata Naek.
Sepanjang periode tersebut, 77 persen atau 26 dari 34 bulan inflasi tahunan Kota Jayapura berada di bawah tingkat inflasi nasional. Begitupun terhadap inflasi Provinsi Papua.
“74 persen atau 25 dari 26 bulan inflasi Kota Jayapura berada di bawah Provinsi Papua, mengindikasikan bahwa inflasi di Kota Jayapura secara umum lebih rendah di banding dua Kota Inflasi lainnya,” ujarnya.
Naek menyebut, berdasarkan kondisi perekonomian terkini serta upaya TPID yang berkelanjutan, BI Provinsi Papua memproyeksikan pada akhir tahun 2021 inflasi akan tetap berada pada tingkat yang rendah dan stabil, yaitu bias bawah terhadap target inflasi 3±1 persen.
Sementara itu, untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harga barang menjelang natal dan tahun baru (Nataru 2021-2022), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jayapura melakukan inspeksi mendadak atau sidak di pasar tradisional dan modern, Selasa (30/11/2021).
Sidak TPID dipimpin Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano selaku Ketua TPID Kota Jayapura, didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Dedi Irianto mewakili Kepala Bank Indonesia Provinsi Papua selaku Wakil Ketua TPD Provinsi Papua, Wakil Walikota Jayapura, H.Rustan Saru, dan beberapa pejabat instansi lainnya di Kota Jayapura. (Zulkifli)