Jayapura – Tentu semua umat muslim sangat ingin berkunjung ke Baitullah (Tanah suci) dalam rangka ibadah haji yang antriannya panjang dan dibatasi kuota, maka umrah dapat menjadi alternatif.
Jika dilihat dari segi finansial, selama seseorang masih memiliki pemasukan rutin, ibadah haji atau umrah bisa saja dilakukan semua kaum muslim. Asalkan punya strategi pengelolaan keuangan yang baik dan sabar menabung.
Kepala Bank Muamalat Indonesia Cabang Jayapura, CH. Elok menyarankan dalam perencanaan keuangan untuk menyiapkan dana ibadah haji dan umrah yang pertama dilakukan adalah memasukkan biaya haji dan umrah dalam porsi perencanaan keuangan dan menyisihkan sekitar 5-10 persen dari gaji setiap bulannya.
“Biaya daftar haji kurang lebih Rp25.500.000, untuk mendapatkan porsi haji. Setelah mendaftar maka akan mendapatkan nomor porsi dan akan berangkat sesuai dengan jadwal antrian yang telah ditentukan, namun masa tunggu setiap daerah berbeda,” ucap Elok.
“Namun, dalam merencanakan keuangan dengan menabung untuk haji atau umrah perlu dilakukan di lembaga yang terpercaya. Karena akhir-akhir ini banyak pula kasus penipuan berkedok travel haji atau umrah,” lanjutnya, Rabu (4/2/2020).
Ibadah Haji merupakan rukun islam yang kelima yang wajib dikerjakan bagi mereka yang mampu, mampu disini adalah memiliki biaya untuk daftar dan bekal untuk dibawa dan bekal yang ditinggalkan untuk keluarga. Pahala dari ibadah haji yaitu akan diampuni seluruh dosa-dosa yang pernah dikerjakan, akan kembali suci ibarat bayi yang baru dilahirkan. (Zulkifli)