Jayapura – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat total produksi padai di Papua pada 2019 sekitar 235.340 ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami peningkatan 12.220 ton atau 5,48 persen dibandingkan tahun 2018. Jika dibandingkan antar bulan, peningkatan produksi terbesar pada 2019 dibandingkan tahun 2018 terjadi pada September sebesar 34.573 ton.
Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Papua, Beti Yayu Yuningsih menerangkan, produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada April yaitu sebesar 73.461 ton dan produksi terendah terjadi pada Desember sebesar 1.848 ton.
Ia melanjutkan, sama halnya dengan produksi pada 2019, produksi padi tertinggi pada 2018 terjadi di bulan April sebesar 41.769 ton, sementara produksi terendah terjadi pada Desember sebesar 182 ton.
“Kenaikan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Merauke sebesar 215.266 ton, Kabupaten Nabire 9.133 ton, dan Kota Jayapura sebesar 5.847 ton,” kata Beti Yayu melalui keterangan tertulis, Minggu (15/3/2020).
Ia melanjutkan, jika dibandingkan tahun 2018, produksi padi di Kota Jayapura, Kabupaten Waropen, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Mimika mengalami penurunan.
“Produksi padi di Kota Jayapura tahun 2018 sebesar 6.521 ton, Kabupaten Waropen dari 341 ton menjadi 45 ton tahun 2019, Kabupaten Jayawijaya dari 313 ton menjadi 131 ton tahun 2019, Kabupaten Keerom dari 510 ton menjadi 299 ton, dan Kabupaten Mimika dari 299 ton menjadi 131 ton pada 2019,” jelas Beti Yayu.
Jika produksi padi dikonversi menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi pada 2018 setara dengan 126.742 ton beras. Sementara itu, produksi pada 2019 sebesar 133.684 ton beras, atau mengalami peningkatan sebesar 6.492 ton (5,48 persen) dibandingkan produksi tahun 2018.