Jayapura – Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Semuel Siriwa menyebut produksi beras di Papua mengalami surplus per Januari hingga Juni 2022, meski di Kabupaten Merauke terjadi gagal tanam.
‘’Produksi beras di Papua melimpah, bahkan petani sampai mengeluh karena produksi mereka tidak terserap pasar. Kemudian terjadi gagal tanam padi di Merauke, namun jumlahnya kecil, tetapi yang gagal tanam itu persiapan masuk panen kedua,’’ jelasnya.
Dia mengatakan bahwa produksi padi di Papua telah mampu memenuhi 65 persen kebutuhan penduduk Papua. Sementara, Kabupaten Merauke penyumbang padi terbesar di Papua.
‘’Luas lahan pertanian terbesar ada di Merauke, 80 persen padi atau beras di Papua berasal dari kabupaten tersebut dari total penyediaan produksi untuk konsumsi dari Merauke bisa mencapai 84 persen,’’ jelasnya.
Semuel mengungkapkan, ketersediaan beras pada Januari 2022 tercatat 188.501,00 ton, kebutuhan 327,3 ton, terjadi surplus atau sisa yang belum terserap pasar sebanyak 188.173,70 ton.
‘’Pada posisi Juni 2022, ketersediaan beras 62.776,97 ton, kebutuhan 2.635, 53 ton. Tersisa 60.141,44 ton yang tidak terserap pasar,’’ kata Semuel.
Dia pun memastikan bahwa kondisi ketersediaan pangan di Papua masih stabil dan aman berdasarkan hasil perhitungan neraca pangan strategis Provinsi Papua pada bulan Juni 2022.
Selain beras, pangan lainnya antara lain, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, dan telur ayam, kata Semuel, juga mengalami surplus. (Sari)