Yanto Dawenan: Sudah Menjadi Kewajiban Perusahaan
MERAUKE,ARAFURA,- Sejumlah pihak terkait menghadiri pertemuan para pihak untuk rehabilitasi areal nilai konservasi tinggi PT.Bio Inti Agrindo (BIA) yang berlangsung di Hotel Halogen kemarin. Dalam kesempatan itu General Manager PT.BIA, Yanto Dawenan menyampaikan bahwa keluarga besar PT.BIA menamakan tim yang hadir dalam kegiatan tersebut dengan sebutan ‘PT.BIA Stake Holder Community’. Setelah terbentuk diharapkan dapat memperkuat komunikasi dan setiap permasalahan dapat didiskusikan secara bersama, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan hari itu, merupakan kewajiban perusahaan untuk merehabilitasi areal nilai konservasi. “Tentunya selama perjalanan PT.BIA banyak ditemukan kerikil-kerikil tajam namun selama 8 tahun perusahaan hadir, tetap senantiasa bersama-sama masyarakat. Memang masih terdapat beberapa kekurangan dan dengan berkumpul bersama seperti ini diharapkan segala permasalahan dapat diselesaikan dengan baik,”ujarnya. Pihaknya senantiasa berharap agar kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah dapat terus terjalin dengan baik.
Pada prinsipnya PT.BIA berupaya untuk mengikuti semua aturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara ini, tanpa ada yang ditutup-tutupi namun senantiasa mencari solusi yang terbaik. Untuk itu pasca kegiatan tersebut pihaknya berharap mendapatkan masukan dan solusi sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan.
“Kami mengurus perijinan juga cukup lama hingga perusahaan bisa beroperasi seperti sekarang ini, untuk itu dengan dukungan semua pihak diharapkan kami dapat berjalan bersama-sama dan bergandengan tangan,”pungkasnya. Sementara itu Asisten 1 Setda Kabupaten Merauke, Sunarjo, S.Sos mengemukakan, jika keberadaan orang, baik pribadi, usaha maupun badan hukum lain yang ada mempunyai kontribusi positif terhadap pembangunan SDM dan daerah tentu akan diterima dengan baik. Namun kalau ada salah maka wajib untuk ditegur dan jika berulang kali masih melakukan kesalahan maka harus diberi punishment. “Sebab kita tidak bisa hanya duduk diam dan mengamini yang salah atau melakukan pengingkaran. Jadi tetap harus ada ketegasan dan pasti ada jalan keluar yang lebih baik,”terangnya.