Ketua Umum DPN Gercin, Hendrik Yance Udam (HYU) didampingi pengurus Gercin, menyampaikan keterangan pers di Hotel Horison Abe, Padang Bulan, Kota Jayapura, Sabtu 30 Maret 2024. (Foto Tiara).
Jayapura – Ketua Umum Gerakan Cinta Indonesia (Gercin), Hendrik Yance Udam didampingi anggotanya mengaku turut prihatin atas kondisi Tanah Papua saat ini.
Hal itu disampaikan lantara beredarnya sebuah video penyiksaan terhadap warga sipil yang dilakukan secara sistimatis oleh sejumlah oknum TNI, hingga viral.
Untuk itu, HYU meminta kepada seluruh masyarakat Papua agar tetap tenang dan menjaga kedamaian di Tanah Papua.
“Hal ini dapat merusak persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa dari Sabang sampai Merauke. Khususnya yang mendiami Bumi Cenderawasih. Dan lebih khusus lagi masyarakat adat Papua,” kata HYU disela sela acara buka puasa bersama (Bukber) dengan sejumlah insan pers di Hotel Horison Abe, Padang Bulan, Kota Jayapura, Sabtu 30 Maret 2024, semalam.
Menurutnya, Tanah Papua merupakan tanah yang damai dan tanah yang diberkati, sehingga tidak boleh dirusak oleh oknum oknum yang ingin memanfaatkan isu isu Papua untuk kepentingan pribadi, kelompok.
Bahkan lanjut HYU, kepentingan asin yang juga ingin mengelola Papua dalam konflik politik yang berkepanjangan, sehingga membuat rakyat yang ada di Tanah Papua menderita, sengsara, kelaparan dan menjadi asing di atas tanahnya sendiri yang penuh susu, madu, dan sungainya mengalirkan emas.
Terkait vidoe viral penyiksaan itu, HYU bersama jajarannya pun dengan tegas menolak aksi kekerasan dan meminta agar oknum TNI ini diproses secara hukum.
“Seharusnya, oknum anggota TNI itu, setelah menangkap pelaku, mereka langsung diserahkan kepada pihak yang berwajib dalam hal ini Kepolisian untuk di proses secara hukum positif yang berlaku di NKRI. Apalagi NKRI adalah negara hukum,” tegasnya.
Bahkan HYU mewanti wanti, jika video penyiksaan tersebut, bisa sipakai oleh kelompok kelompok yang selama ini kontra dengan pemerintah untuk memanfaatkan video tersebut, sehingga dapat menciptakan konflik horizontal di Tanah Papua.
Kendati demikian HYU mengapresiasi atas sikap tegas Panglima Kodam XVII/Cenderawasih yang telah mengklarifikasi, bahkan akan memproses hukum terhadap para pelaku.
“Inilah sikap pemimpin militer yang sangat humanis dan diberkati Tuhan. Dan juga dapat menjadi contoh bagi para pemimpin pemimpin yang ada di Tanah Papua. Harus segera bertindak untuk meredam konflik dan gejolak yang terjadi lebih besar lagi, dengan melakukan langkah langkah Preventif,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, HYU mengajak masyarakat Papua untuk memberikan dukungan kepada TNI/Polri agar kelompok bersenjata bisa mendapatkan tindakan hukum sesuai perbuatannya.
Pasalnya, HYU pun mencurigai ada pihak pihak yang kini sedang memanfaatkan isu video penyiksaan itu, untuk memancing masyarakat Papua.
“Tak hanya itu, mereka juga ingin membuat Papua membara dan terbakar. Bahkan, mereka ingin menciptakan situasi di Tanah Papua tidak kondusif. Sehingga konflik dengan memanfaatkan isu isu serta gejolak gejolak sosial yang ada di Tanah Papua,” tandas Hendrik Yance Udam, mantan Ketua KNPI Papua ini.
HYU yang juga merupakan salah satu pemuda Papua yang sangat kritis dan vokal dalam melihat situasi Papua ini, menghimbau, kepada semua pihak untuk sepakat menjaga Tanah Papua sebagai Tanah dama dan diberkati. Selain itu menolak kelompok bersenjata yang selalu melakukan tindakan kekerasan.
“Ya Puji Tuhan, sampai saat ini tanah Papua dalam keadaan aman dan kondusif. Apalagi TNI/Polri selalu sigap dan selalu berada di Garda terdepan dalam mengawal Kamtibmas di Tanah Papua. Kita berharap semoga Tanah Papua selalu damai, khususnya si Bumi Cenderawasih ini,’ imbuhnya.