MERAUKE,ARAFURA,-Terkait dengan upaya pencegahan penyebaran virus corona Covid 19 di Indonesia maka Bupati Merauke, Frederikus Gebze mengemukakan bahwa presiden telah memberikan instruksi kepada seluruh kepala daerah di wilayah Republik Indonesia agar melakukan tindakan-tindakan serius.
Dalam hal ini pemerintah telah mempersiapkan 132 rumah sakit di seluruh Indonesia terkait mengantisipasi Covid 19 dimana dari 132 rumah sakit tersebut, Merauke merupakan salah satu rumah sakit rujukan di Provinsi Papua selain Jayapura dan Nabire.
Oleh sebab itu dipandang perlu untuk melakukan berbagai langkah penting, di antaranya sosialisasi kepada masyarakat tentang apa yang dimaksud dengan Covid 19 dimana virus ini dapat mengganggu stabilitas, baik secara pasar, ekonomi, masyarakat maupun kesehatan.
Selain itu turut dilakukan sidak atau pemantauan ke sejumlah toko dan apotek yang menjual masker dan hand sanitizer agar dapat menjaga kestabilan harga barang yang ada.
Selanjutnya melakukan komunikasi untuk membangun rumah sakit karantina dalam waktu 14 hari setelah itu baru diisolasi. Lokasi yang dipersiapkan ada di sejumlah titik, antara lain Biara MSC atau tempat rehabilitasi anak dan penderita yang ditangani oleh MSC yang berada di Jalan Cikombong dan Kudamati. “Bersama dengan kepala dinas kesehatan dan kepala dinas PU, kita akan melihat waktu yang pas untuk mulai membangun infrastruktunya.
Oleh sebab itu dalam rangka kontingensi kita juga sudah mengajukan anggaran kurang lebih 30 sampai 50 milyar kepada menteri kesehatan sehingga rumah sakit isolasi atau karantina tersebut dapat segera dibangun untuk menangani delapan kabupaten di wilayah selatan Papua,”jelas bupati kepada wartawan di ruang kerjanya Selasa lalu.
Bupati menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menanamkan pola hidup sehat, etika, sopan santun dan tata krama dalam menjaga kebersihan. Seluruh tokoh yang dianggap sebagai panutan untuk membantu menenangkan warganya agar tidak panik.
Ia juga meminta agar seluruh warga negara asing yang masih berada di Merauke untuk tidak meninggalkan Merauke dan tetap berada di wilayah ini sampai ada instruksi pemerintah bahwa Covid 19 dicabut dan dinyatakan bersih dari Indonesia.