Jayapura – Pemerintah Provinsi Papua akan melakukan verifikasi domestik di Kampung Niliti, Distrik Towe, Kabupaten Keerom. Verifikasi domestik ini merupakan bagian langkah penyelesaian insiden yang terjadi pada akhir Mei 2024 di daerah tersebut.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Papua, Suzana Wanggai mengatakan, verifikasi dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang. Verifikasi nanti juga melibatkan TNI-Polri dan tim teknis terkait.
“Pihak PNG melakukan hal yang sama, setelah itu kedua negara akan melakukan verifikasi secara bersama. Namun waktu verifikasi bersama akan dikomunikasikan kembali oleh kedua negara,” kata Suzana usai pertemuan bersama Bupati Keerom, Piter Gusbager di Kantor Gubernur Papua, Rabu (19/6/2024).
Menurut Suzana, verifikasi domestik dan bersama ini adalah mekanisme yang ada di dalam aturan kerjasama RI-PNG. Khususnya menyangkut isu-isu yang terjadi di wilayah perbatasan kedua negara.
“Dalam verifikasi domestik, kami akan verifikasi keberadaan titik kampung maupun penduduknya. Dari verifikasi itu akan ditentukan, apakah kampungnya masuk wilayah Indonesia atau PNG,” ujar dia.
Bupati Keerom, Piter Gusbager menuturkan, insiden di bulan Mei tersebut adalah insiden yang keempat kalinya. Atas insiden itu, pihaknya telah meminta agar hak warga sipil diperhatikan.
“Kami sudah sampaikan pandangan kepada pihak keamanan dari kedua negara. Apabila bertemu dengan masyarakar saat patroli, hendaknya memperhatikan hak sipil untuk menjaga hubungan persaudaraan RI-PNG,” kata Bupati.
Bupati Keerom menegaskan keberadaan para guru di kampung itu bukanlah ilegal entry. Pelayanan yang mereka lakukan di kampung itu sudah berlangsung cukup lama.
“Saya tegaskam tidak ada niat dan motif dari guru untuk melakukan ilegal entry secara sengaja. Mereka juga ber-KTP warga Keerom, semoga dengan verifikasi semua akan semakin terang,” ucapnya.
Diketahui, sebuah insiden menimpa sejumlah guru di Kampung Niliti, Distrik Towe, Kabupaten Keerom pada 23 Mei 2024. Mereka diusir oleh tentara Papua Nugini yang sedang patroli di kampung tersebut yang berada di wilayah perbatasan RI-PNG.