Jakarta – Melanjutkan peran sebagai social impact enabler yang senantiasa berupaya menciptakan dampak sosial positif terhadap kemajuan masyarakat, Telkomsel bergabung bersama Amazon Web Service (AWS), yang berkolaborasi dengan Yayasan Sagasitas Indonesia dalam program “Terampil di Awan”.
Program strategis tersebut bertujuan mengakselerasi kapabilitas sekaligus pemenuhan kebutuhan talenta digital Indonesia melalui pelatihan pengenalan cloud computing (komputasi awan) dan dasar-dasar pemrograman website, kepada pelajar, tenaga pengajar, dan komunitas dengan berbagai latar belakang.
Dengan semangat inklusivitas, keberagaman, dan kesetaraan, program dimulai dengan Pelatihan Digital bagi lebih dari 250 siswa-siswi berkebutuhan khusus dari beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) dan SMA di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada (12/10/2023).
Program Terampil di Awan yang akan berlangsung hingga Desember 2023 menjadi bagian kolaborasi aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel dan diimplementasikan secara berkelanjutan sebagai perwujudan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan.
Direktur Utama Hendri Mulya Syam menjelaskan, dalam mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Indonesia perlu meningkatkan persentase tenaga kerja sektor teknologi informasi dan komunikasi hingga 7,3 persen dari total seluruh tenaga kerja nasional.
Guna mengakselerasikan pencapaian tersebut, Telkomsel berkomitmen untuk terus membuka peluang kolaborasi yang memungkinkan peningkatan literasi, kecakapan, keahlian, dan keterampilan digital masyarakat.
Mengedepankan aspek ‘social’ dalam implementasi prinsip ESG, Telkomsel berharap dukungan untuk program Terampil di Awan yang diinisiasi AWS bersama Yayasan Sagasitas Indonesia dapat memperkuat ekosistem teknologi secara inklusif.
“Terutama di komunitas penyandang disabilitas, sekaligus memastikan pendidikan merata dan setara yang berkelanjutan, dengan memperluas akses kepada pelatihan digital dasar dan lanjutan dalam pemanfaatan teknologi komputasi awan,” kata Hendri dalam keterangan tertulis, Kamis (19/10/2023).
Selain memberikan pelatihan ke siswa-siswi berkebutuhan khusus, dalam tahap awal Program Terampil di Awan 2023, Telkomsel, AWS, dan Yayasan Sagasitas Indonesia turut menyelenggarakan pelatihan lanjutan komputasi awan hingga sertifikasi kepada guru pengajar SLB dan beberapa siswa-siswi yang terpilih.
“Dengan tujuan membuka lebih banyak peluang pekerjaan dan meningkatkan pengetahuan guru-guru agar dapat memberikan pendidikan yang lebih relevan dengan kebutuhan industri,” ucapnya.
Hendri menambahkan, untuk mendukung kelangsungan pembelajaran secara mandiri, Program Terampil di Awan ini juga akan memberikan akses ke platform pelatihan digital AWS Skill Builder kepada sejumlah sekolah yang dipilih.
Seluruh peserta pelatihan cloud computing Program Terampil di Awan pun akan berkompetisi mengembangkan proyek secara berkelompok dalam bentuk website.
“Proyek yang mereka pilih diharapkan dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang ditemui di lingkungan sekitar. Hasil dari kompetisi proyek ini akan diumumkan pada akhir program,” ujar Hendri.
Berlangsung sejak 2021, program strategis Terampil di Awan berfokus memperkenalkan teknologi dan komputasi awan di tahapan pendidikan yang lebih awal, seperti siswa SMP dan SMA, siswa SMK, siswa berkebutuhan khusus, Pramuka, Santri, Kelompok Perempuan, dan Karang Taruna.
Melalui kegiatan pelatihan digital, Program Terampil di Awan diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi kelanjutan pembelajaran siswa, terutama siswa-siswi berkebutuhan khusus. Hingga 2023, Program Terampil di Awan telah menjangkau hingga lebih dari ratusan ribu peserta pelatihan di lebih dari 700 sekolah dan lebih dari 200 Pondok Pesantren di 15 provinsi di seluruh Indonesia.
“Telkomsel sebagai leading convergence services di Indonesia belum lama ini juga telah mewujudkan semangat kesetaraan akses dalam setiap aksi korporasi yang dilakukan, salah satunya dengan mendorong upaya peningkatan inklusifitas bagi penyandang disabilitas pada operasional titik layanan pelanggan, dengan menghadirkan layanan khusus bagi pelanggan Telkomsel dari teman tuli (penyandang tunarungu) di 19 titik GraPARI yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen Telkomsel dalam mengimplementasikan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang berkelanjutan terutama di lingkup sosial,” pungkas Hendri.