Jayapura – Warga Papua, khususnya yang berada di Jayapura dan sekitarnya memiliki kekhawatiran terhadap putusnya jaringan internet.
Kekhawatiran warga cukup beralasan lantaran sebagian besar masih mengalami trauma terhadap peristiwa kerusuhan yang terjadi pada 2019 lalu di Jayapura.
Namun, kekhawatiran warga rupanya dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menyebar informasi bohong bahwa Telkom akan memutus jaringan internet karena adanya kericuhan di Jayapura.
General Manager Telkom Witel Papua, Antonius Sritomo menegaskan bahwa Telkom berkomitmen menjaga layanan dan kualitas akses internet dan komunikasi yang ada.
“Kami bersinergi dengan pihak-pihak terkait untuk menjaga perangkat jaringan telekomunikasi tetap berfungsi dengan baik dan optimal,” ujar Antonius, di Jayapura.
Diketahui, kericuhan terjadi saat jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe diarak oleh massa simpatisan dengan berjalan kaki dari Bandara Sentani menuju Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) Sentani untuk disemayamkan sesaat sebelum dibawa ke rumah duka di Koya Tengah, Kota Jayapura, Papua untuk dimakamkan, Kamis (28/12/2023).
Kericuhan menyebabkan 14 orang luka-luka terdiri dari 1 anggota TNI, 7 anggota Polri, Penjabat Gubernur Papua dan 5 masyarakat sipil.
Dari data yang dihimpun Redaksipotret.co, hingga pukul 21.00 WIT terdapat kerusakan pada fasilitas umum, diantaranya satu unit mobil dibakar, 5 kendaraan rusak berat, 3 unit bangunan dirusak dan 25 unit bangunan dibakar.