Jayapura – Guna memastikan ketersediaan bahan pokok (Bapok) jelang hari raya idul fitri 2024, Plt Asisten II Sekda Provinsi Papua Suzana Wanggai bersama Kepala Dinas terkait melakukan inspeksi mendadat ke pasar tradisional di wilayah Kota Jayapura, Kamis (4/4).
Dari hasil sidak di pasar Sentral Hamadi Kota Jayapura, beberapa komoditi harganya terpantau stabil, seperti daging ayam, telur, bawang putih, barang merah dan cabe masih bisa dijangkau masyarakat.
Namun, dari hasil sidak ditemukan minyak goreng kita dijual tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Plt Asisten II Sekda Provinsi Papua Suzana Wanggai yang ditemui wartawan menjelaskan dari hasil sidak dapat kita dipastikan stok sembako dan kebutuhan lainnya dalam keadaan aman dan tercukupi.
“Kalau stok aman tidak ada masalah sedangkan harga belum ada kenaikan. Seperti beras, telur dan ayam yang cenderung harga masih stabil, bahkan harga cabe harganya turun,” katanya.
Suzana mengakui, dengan stok bapok yang banyak namun melemahnya daya beli masyarakat. Namun demikian, pihaknya meminta kepada pihak Bulog untuk tetap menyediakan stok beras dan distribusi ke para distributor beras yang berada di pasar tradisional diwilayah Papua.
Selanjutnya kepada para pedagang, Suzana mengimbau serta mengingatkan agar dapat menjual barang sesuai dengan harga yang semestinya dan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Saya meminta kepada para pedagang untuk dapat menjual kebutuhan pokok dengan harga yang sesuai terutama untuk beras SPHP, yang merupakan beras Pemerintah sehingga harus dijual dengan harga sesuai dengan HET yang telah ditentukan,” terangnya.
Terkait dengan harga minyak goreng kita yang dijual tak sesuai HET, pihaknya akan meminta dinas terkait dan Satgas Pangan segera mengecek distributornya.
“Masalah yang kita temukan dilapangan, nanti Satgas Pangan akan mengecek dan melakukan pengawasan untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang hari raya labaran,” jelasnya.
Suzana Wanggai pada kesempatan tersebut juga melakukan sidak ke Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Hamadi. Sidak dilakukan untuk memastikan ketersediaan ikan jelang labaran.
Menurut Suzana, ketersediaan stok ikan sangat banyak dan harganya terpantau murah. “pasokan ikan hasil tangkapan nelayan dalam sepekan terakhir melimpah masuk ke Pelabuhan Pendaratan Ikan (TPI) Hamadi, harga pun turun, ikan Tuna (ekor kuning) dijual Rp 50.000 ribu perekor,” ujarnya.
Hal senada diakui Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Papua, Iman Djuniawal bahwa stok ikan saat ini sangat banyak dan harga ikan juga ikut mengalami penurunan.
“Stok ikan banyak, tapi daya beli masyarakan menurun, biasanya stok ikan pagi sudah terjual habis, tapi sampai siang masih ada yang berjualan,” jelasnya.
Iman mengimbau kepada masyarakat untuk beberapa hari kedepan agar dapat menyediakan stok ikan di rumah. Sebab, jelang libur lebaran sudah tentu harga ikan anak naik drastis.
“Nelayan kita semuanya beragama muslim, tentu mereka tidak melaut saat lebaran nanti, berdampak pada minimnya pasokan ikan. Akibatnya, harga ikan mengalami kenaikan,’’ ujarnya.