Jayapura,- Salah satu suksesnya Sensus Penduduk (SP) 2020 adalah berkat campur tangan mitra Badan Pusat Statistik (BPS) yang saling berkoordinasi. Maka tak heran, Sensus Penduduk 2020 Lanjutan sangat diperlukan dukungan dari semua pihak.
Ada beberapa variabel yang akan disurvei BPS, yaitu karakteristik penduduk, migrasi, pendidikan dan komunikasi, disabilitas, ketenagakerjaan, fertilitas, mortalitas, dan perumahan.
Oleh karena itu, BPS Provinsi Papua menyiapkan tiga langkah mitigasi dalam melaksanakan Sensus Penduduk 2020 atau SP2020 lanjutan di wilayah Papua. Tujuannya agar proses pendataan SP2020 ini berjalan dengan maksimal.
Koordiantor Fungsi Statistik Sosial BPS Papua, Sugiyanto mengatakan, mitigasi pendataan Long Form SP2020 lanjutan ini menyusul kondisi dan situasi di daerah tertentu di Papua yang kerap tak kondusif.
“Kita sudah menyiapkan langkah mitigasi ini dari jauh-jauh hari dan sudah dilakukan oleh petugas kami di lapangan,” kata Sugiyanto dalam keterangan persnya di Jayapura, Jumat (3/6/2022).
Sugiyanto memaparkan, langkah mitigasi pertama yakni merekrut petugas dari kampung atau aparat kampung sehingga bisa diterima oleh masyarakat.
“Kalau masih ada penolakan, langka mitigas kedua yaitu kita koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, kemudian meminta dukungan dari Distrik atau Bupati,” jelasnya lagi.
Langkah mitigas ketiga adalah biasanya diterapkan di wilayah perkotaan untuk mengantisipasi responden yang sulit ditemui karena aktifitas kerja atau lainnya.
“Kita lakukan kunjungan sebanyak tiga kali. Kalau tidak bisa bertemu, kita akan minta nomor teleponnya untuk diwawancarai oleh petugas,” kata dia.
Diketahui, BPS Papua melakukan pendataan Long Form Sensus Penduduk 2020 atau LF SP2020 lanjutan sejak Mei hingga akhir Juni ini.
Total sebanyak 121.200 rumah tangga di Papua yang akan didata oleh petugas. Masing-masing responden terpilih akan diberi 83 pertanyaan oleh petugas.