MERAUKE,- Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar meminta para kalangan muda yang ada di tanah Anim Ha khususnya bagi pelaku UMKM untuk dapat menyongsong Provinsi Papua Selatan (PPS) dengan berkarya dan memanfaatkan peluang yang ada.
Sebab menurutnya, ketika sebuah provinsi baru terbentuk pasti yang terdengar lebih menonjol adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi PNS dan peluang ini memang terbuka lebar ketika hadirnya sebuah provinsi baru.
Namun jangan dilupakan, sebenarnya peluang itu tidak hanya sebatas menjadi PNS karena masih ada kesempatan lain untuk mendapatkan penghasilan lebih dengan membuka usaha sendiri. Tentunya dengan pandai-pandai melihat potensi yang ada di daerah tersebut, salah satunya potensi pertanian yang ada di tanah Anim Ha ini.
Billy meminta agar anak-anak muda Papua yang ada di Provinsi Papua Selatan dapat memaksimalkan perannya di sektor kewirausahaan. Para wirausaha muda juga dapat ikut mempromosikan potensi lokal yang ada di tanah Anim Ha, di antaranya adalah hasil bumi yang berlimpah serta aneka produk olahan ikan yang begitu luar biasa di daerah ini.
Yang tidak kalah penting lagi adalah potensi di sektor wisata yang diharapkan dapat dikelola dengan maksimal oleh anak-anak muda di tanah Anim Ha melalui pendekatan-pendekatan kreatif dan mampu mempromosikan wilayah ini secara masiv.
“Harapan saya mari kita memainkan peran kita yang besar untuk mempromosikan potensi lokal di bumi Anim Ha ini. Kita tahu bahwa bumi Anim Ha ini tanah yang subur dan sangat menonjol di sektor pertanian. Ketika provinsi baru hadir maka tanah ini akan menjadi provinsi yang paling subur dengan terbukanya peluang untuk membudidayakan aneka tanaman yang menghasilkan dan memiliki nilai jual tinggi. Misalnya saja para pelaku usaha muda yang terjun ke dalam usaha di bidang pertanian dengan mengekspor sayuran dan buah-buahan,”terang Billy kepada ARAFURA News di Swiss-Belhotel Merauke, Rabu (13/7).
Lebih lanjut ia mengemukakan, selain pertanian, peluang usaha lain yang terbuka lebar berupa kerajinan tangan,baik ukiran, rajutan, makanan, tekstil maupun produk bergengsi lainnya.**