Jayapura – Sentani Kabupaten Jayapura, Papua pernah menjadi markas tentara Amerika Serikat pada masa Perang Dunia II.
Bahkan, ada Tugu MacArthur, tugu peringatan seorang Jendral Amerika, Douglas MacArthur, yang mendirikan markas tentara Amerika di wilayah yang berada di bawah kaki gunung Cyclop itu.
Oleh karena itu, tidaklah heran jika di wilayah kota Sentani banyak ditemukan beberapa peninggalan Perang Dunia II tersimpan di Papua, seperti bom mortir dan lainnya.
Sisa peninggalan Perang Dunia II inilah banyak ditemukan para pekerja ketika mengerjakan proyek venue menembak PON XX Papua di komplek Auri Sentani atau depatnya di depan Kantor Bupati Kabupaten Jayapura.
Sakin banyaknya bom mortir sehingga pembangunan sempat terhenti selama tiga bulan. “Lokasi ini memang waktu pembersihan kita temukan bom mortil sisa peninggalan peran dunia kedua. Mortirnya banyak, tapi semua sudah diledakan oleh Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari pusat, setelah lokasi venue sudah benar-benar steril barulah pekerjaan dimulai,” ujar Site Engineer Manager PT Nindya Karya (Persero), Sophian Badollahi kepada pers akhir pekan lalu.
Sophian menjelaskan, venue menembak di kompleks AURI lahannya seluas 84 hektar juga bisa dikatakan menjadi venue Menembak terbaik.
“Venue menembak standarnya Internasional dan bahkan ini lapangan Perbaikan terbaik di Indonesia,” ungkapnya.
Menurutnya, venue menembak outdoor sendiri menyiapkan lapangan 3 nomor jenis cabang olahraga, menembak reaksi, menembak skeet and trap dan menembak khusus 300 meter.
Selain itu, dari segi fasilitas, Venue Menembak Papua memiliki nilai plus dari venue-venue eks PON selama ini.
“Selain sebagai yang terbaik, fasilitas pendukung venue menembak ini juga sudah lengkap. Semua nomor pertandingan bisa dipertandingkan, dari sisi safety juga kita perhitungkan semua,” ujarnya
Menurut Sophian, jika venua lain tidak menyediakan ruang penonton, tapi venue menembak Papua ini justru telah dilengkapi ruang media, penonton dan ruang medis.
Bahkan, katanya bangunan juga permanen dari pada venue lainnya. Untuk venue jarak 300 meter kita membangun konstruksi ruang tunggu pemain itu permanen, di daerah lain itu hanya atap saja, itu keunggulan kita dan penonton bisa masuk di ruang tunggu pemain,” jelasnya.
Menjadi venue terbaik, bukan perkara muda bagi pihak konntraktor untuk menyulap lokasi Auri itu sedemikian rupa. Termasuk beberapa kali mengalami perubahan bangunan hasil tinjauan Technical Delegate Cabor Menembak.
“Desain venue ini terjadi beberapa perubahan setelah ditinjau oleh Technical Delegate, bangunannya beberapa kali geser karena pertimbangan keamanannya dan itu memang harus kita hitung dengan matang,” jelasnya.
Progres pembagunan yang kini telah mencapai 90 persen. “Progres pembangunan sudah 90 persen, bahkan disaat pandemi Covid-19 volume pekerjaan juga kita kurangi,” katanya.
Sementara itu, Plt Kadisorda Papua, Alex Kapisa mengatakan, pembangunan venue menembak satu paket dengan lapangan Softbakl dan Baseball.
Venue yang dibangun dengan anggaran APBD Provinsi Papua ini akan dihibahkan ke pihak Lanud Silas Papare Jayapura.
“Nanti kita duduk bersma diskusi dengan pihak Lanud Jayapura soal pengelolaannya kedepan bagaiamana, kalau mereka tidak mampu kelola sendiri, maka bisa kulakukan pengelolaan secara bersama-sama,” tutur Alex Kapisa.
Alex menambahkan, pembangunan venue Softball dan Baseball maupun menembak bisa rampung 100 persen pada bulan Juli atau September tahun ini.
Namun, kami meminta kepada pihak pekerja untuk mengurangi volume pekerjaan ditengah pandemi Covid-19.
“Volume pekerjaan kami minta dikurangi, kami diperhitungkan semua berbagai aspek, karena kalau selesai bulan September, maka masa pemeliharaannya setahun, tentu venue ini akan menjadi tanggungjawab dari pihak kontraktor hingga jelang PON XX Papua, dengan begitu, pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya pemeliharaannya,” ucapnya.