MERAUKE,ARAFURA,-Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Billy Mambrassar menyempatkan waktu untuk mengunjungi para guru dan siswa SD Advent selama berada di Kota Rusa beberapa hari. Bertatap muka dengan keluarga besar SD Advent belum lama ini, Billy banyak menyampaikan informasi yang berkaitan dengan pendidikan termasuk profil sang ayah yang notabene adalah seorang guru. Tidak heran, jika Billy sangat memperhatikan bidang pendidikan, terutama para guru yang selama ini mendidik tunas-tunas bangsa dengan segala keterbatasan yang dihadapi.
Billy menyampaikan bahwa ayahnya selama 41 tahun mengabdi sebagai guru dan pendidikan Advent sudah menjadi bagian dari kehidupan keluarga besarnya, baik dalam aktifitas sehari-hari maupun saat mengenyam pendidikan. Billy sangat mengharapkan terjalinnya kemitraan yang baik karena kurikulum yang didorong oleh Kitong Bisa sebenarnya merupakan kurikulum yang dibangun oleh ayahnya yang mengajar selama puluhan tahun.
“Jadi kalau dilihat, keberhasilan yang sudah ditunjukkan ayah saya itu tidak hanya menurun kepada anak-anaknya tetapi juga meluas kepada orang lain. Banyak yang sudah menjadi sosok yang berhasil di berbagai bidang dan mereka pernah dididik oleh ayah saya,”jelas Billy.
Staf Khusus yang dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat ini mengungkapkan bahwa sang ayah melakukan pendekatan khusus dengan anak-anak Papua dengan caranya tersendiri dan menurutnya itu hal yang unik dan sangat spesifik. Dalam hal ini lebih fokus pada pendidikan karakter yang dibangun dengan percakapan yang lebih mendalam dan cara ini juga beliau terapkan kepada anak-anaknya sejak Billy dan saudaranya masih kecil. “Ayah lebih memilih duduk bersama kami dan berdiskusi begitu pula ketika beliau mengajar muridnya di sekolah,”terang Billy. Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Merauke, Ny.Imelda Carolina Mbaraka menyampaikan perasaan bahagianya karena dapat bertatap muka dengan para guru SD Advent yang menurutnya memiliki semangat
luar biasa karena tetap melayani dan mendidik anak-anak bangsa meskipun masih diperhadapkan dengan berbagai keterbatasan.
Pihaknya akan mencoba untuk menyampaikan kepada bupati terkait dengan kendala yang masih dihadapi oleh para guru dan sekolah sehingga mendapatkan perhatian bahkan pihaknya berencana pula menyumbangkan buku kepada perpustakaan sekolah. Jumlahnya sekitar 200 buku dan diharapkan dapat digunakan oleh para siswa untuk belajar karena bahasa yang digunakan dalam buku tersebut menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Sementara itu Kepala Sekolah SD Advent Merauke, Grace J.Adam, S.Pd mengemukakan bahwa SD Advent sudah meluluskan 10 angkatan dimana angkatan ke-10 lulus pada Bulan Juni lalu. Sekolah ini berdiri pada tahun 2008 dan saat itu hanya memiliki dua kelas dengan jumlah 21 siswa. Kemudian mulai meningkat pada tahun 2010 dengan jumlah siswa mencapai 43 orang. Memasuki tahun 2011 sekolah akhirnya bisa membeli tanah di wilayah Kudamati yang merupakan sumbangan dari umat dan iuran rutin setiap bulannya secara sukarela. Sekolah juga sudah mendapatkan bantuan untuk tiga ruang belajar. “Umat dan majelis sekolah memiliki satu prinsip, yaitu kita melakukan bagian kita dan Tuhan akan melakukan bagiannya. Tuhan telah mengirimkan bantuan melalui Pemerintah Kabupaten Merauke sehingga kita mengalami perkembangan, baik jumlah siswa maupun pembangunan ruang belajar. Sekarang kita sudah memiliki tujuh ruangan,”jelasnya.**