MERAUKE,- Mantan Bupati Merauke, Frederikus Gebze menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat di wilayah selatan Papua karena telah bekerja dan berdoa demi hadirnya Provinsi Papua Selatan (PPS), dimana semua golongan dan semua kalangan meskipun mereka adalah orang-orang kecil akan tetapi memiliki andil besar dalam menghasilkan sebuah maha karya.
Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia karena telah mengakui dan mensahkan PPS yang menunjukkan bahwa Papua semakin di depan serta ada harapan untuk semakin maju.
Bahkan ia menyatakan diri siap untuk maju pada tahun 2024 mendatang guna memimpin tanah selatan dan mengharapkan dapat membagi kasih persaudaraan kepada seluruh masyarakat yang tinggal di bumi Anim Ha.
“Kepada semua orang yang telah bekerja dan menunjukkan dedikasi dalam perjuangan ini tanpa mengenal lelah demi menantikan harapan yang cerah ini, saya sekali lagi menyampaikan proviciat dan terima kasih. Mari kita selalu menjaga solidaritas, toleransi dan bekerja sama dalam bingkai NKRI yang ada di ufuk timur nusantara.
Semoga saya siap menjadi pemimpin yang diharapkan dan dicintai masyarakat,”terangnya kepada wartawan di Taman Satwa Yamai Atib Freed and George miliknya Senin (11/7). Frederikus mengakui bahwa sebagai manusia dirinya memiliki keterbatasan dan kekurangan yang belum sempat dilakukan kepada perorangan, kelompok maupun organisasi dalam bentuk apapun.
Namun ia akan berupaya untuk melakukan yang terbaik sehingga dapat menjadi pemimpin yang memang sesuai dengan harapan masyarakat.
Menurutnya, PPS seperti mentari yang terbit di pagi hari dan tidak akan pernah tenggelam, oleh sebab itu sudah selayaknya semua pihak memberikan dukungan sebagai bentuk penghargaan kepada NKRI. Adapun alasan dirinya untuk maju antara lain karena masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan darinya untuk membangun Kabupaten Merauke, apalagi menurutnya Merauke dan kawasan selatan Papua adalah tulang punggung NKRI.
“Artinya kita ibarat merah putih yang berdiri di tanah Jawa, yang kokoh dan kuat tak tergoyahkan. Sebab satu tali terikat di Aceh dan satu tali terikat di PPS di ujung timur Indonesia. Ini menandakan bahwa kami siap menjadi pemimpin untuk mengangkat harkat dan martabat NKRI terutama orang asli Papua dan masyarakat nusantara lainnya,”tegas Frederikus.**