Jayapura – Kontak tembak antara TNI/Polri dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua sejak 7 Februari 2021 membuat warga masyarakat ketakutan dan mengungsi di sejumlah tempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Provinsi Papua, Welliam R.Manderi mengatakan masih melakukan koordinasi dengan Pemda setempat untuk penanganan pengungsi bencana sosial tersebut.
“Kita masih berkoordinasi dengan Pemda setempat terkait kebutuhan mendasar para pengungsi, selanjutnya kita kolaborasi dengan Dinas Sosial untuk mendata apa saja yang dibutuhkan pengungsi dan berapa banyak jumlahnya,” jelas Welliam, Rabu (17/2/2021).
“Masalah pengungsi ini harus benar – benar ditangani dengan baik, Pemda harus turun langsung. Kami juga sudah laporkan ke Bapak Wakil Gubernur dan beliau sudah memerintahkan harus melihat kondisi disana sehingga kebutuhan mereka bisa ditindaklanjuti secara cepat,” lanjut dia.
Terkait jumlah pengungsi, Welliam mengatakan masih menunggu data dari dinas terkait, namun dirinya memperkirakan pengungsi telah mencapai seribuan orang.
Keuskupan Timika telah mengeluarkan surat terkait permohonan bantuan sejak 13 Februari 2021. Surat tersebut ditandatangani Administrator Diosesan Keuskupan Timika, P.Marthen Kuayo,Pr.
Isi surat tersebut bertuliskan Administrator Keuskupan Timika mengharapkan solidaritas, dukungan umat Paroki untuk membantu pengungsi berupa sembako dan uang tunai.
Surat tersebut juga bertuliskan masyarakat di tiga kampung telah meninggalkan kampung mereka untuk mencari perlindungan. Sebanyak 600 warga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak mengungsi di gereja dan pastoran Paroki Santo Misael Bilogai.
Bahkan ada sebagian masyarakat juga mengungsi di Nabire, untuk sementara di tampung di Paroki St.Antonius, Bumiwonorejo, Nabire. (Zul)