Jayapura – Kodam XVII/Cenderawasih memberikan dukungan penuh pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM melalui pameran produk unggulan ketahanan pangan, yang dibuka secara langsung oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Han didampingi Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih Ny. Juliet Izak Pangemanan, bertempat di Lapangan Makodam XVII/Cenderawasih, Papua, Rabu (6/3/2014).
Demikian disampaikan Kapendam XVII/Cen Letkol Inf Candra Kurniawan, S.E., M.M dalam keterangannya. “Acara ini menjadi momen bersejarah bagi Kodam XVII/Cen dengan menghadirkan produk unggulan khususnya pada sektor ketahanan pangan,” kata Kapendam.
Momen terobosan ini merupakan pameran keunggulan ketahanan pangan dari jajaran satuan kewilayahannya.
“Kodam XVII/Cenderawasih sangat serius dalam merespon kebijakan dari pemerintah, Panglima TNI dan Kasad untuk mencapai swasembada pangan, yakni dengan meningkatkan ketahanan pangan lokal atau hasil bumi di wilayah masing-masing kesatuan,” tegas Pangdam.
Lebih lanjut Pangdam mengungkapkan pameran ketahanan pangan tersebut diikuti mulai dari tingkat korem, Kodim, Satuan Badan Pelaksana Kodam, Batalyon, Detasemen, bahkan partisipasi dari jajaran perbankan dengan produk unggulan masing-masing.
“Di Papua ini di setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing, setiap Kabupaten memiliki keunggulan masing-masing. Sehingga itulah yang dikembangkan, dan ditindaklanjuti mulai dari Kabupaten kami mulai untuk membangun balai pelatihan bekerjasama dengan Pemda setempat,” ungkap Pangdam.
“Keunggulan masing-masing di setiap kabupaten itu yang akan dikembangkan,” terang Pangdam.
Pangdam juga berharap pameran ketahanan pangan yang dilakukan satuan wilayah seperti ini bisa menjadi program rutin.
“Kita akan lakukan itu, sesuai potensi yang ada, itu yang kita kembangkan di setiap kabupaten,” harap Mayjen TNI Izak.
“Melihat potensi keunggulan pangan lokal dari setiap Kabupaten, Kodam berencana membangun balai pelatihan yang nantinya bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat.”
“Jadi di setiap Kabupaten kita akan bangun balai pelatihan bagi masyarakat sehingga keunggulan potensi yang ada di daerah itu, kita kembangkan di balai pelatihan,” tambah Pangdam.
“Masyarakat dari kampung-kampung kami akan latih, dari pelatihan mereka akan kembali ke kampung menggunakan ilmu yang mereka dapatkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kampungnya,” urai Mayjen TNI Izak.
“Salah satu contoh dari Kodim Wamena yang memiliki tanaman kopi sebagai komoditas unggulan. Selama ini kopi hasil dari Kabupaten tersebut dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Daerah lain di Papua Pegunungan juga punya unggulan yang lain, dan kita akan kembangkan itu,” jelas Mayjen Izak.
Tak hanya itu, Pangdam XVII/Cen sektor yang menjadi sasaran untuk dibangun, dan bisa terwujud. Pertama, pemenuhan standart hidup masyarakat Papua. Kemudian yang kedua adalah peningkatan produktifitas masyarakat Papua.
“Dengan mengembangkan hal ini, ketergantungan masyarakat kepada dana Otonomi khusus (Otsus) dan dana kampung selama ini, secara perlahan bisa diatasi dengan kemampuannya kemandirian mereka (masyarakat) sendiri untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya,” harap Pangdam.
Sementara itu, soal sumber daya manusia (SDM) yang akan dipakai untuk membagikan ilmunya kepada masyarakat dalam balai pelatihan nanti, tentunya memberdayakan prajurit TNI yang ada.
“Kita akan latih prajurit kita yang ada, nanti mereka akan menerapkan metode mentoring, Jadi, kita akan membuat mentor-mentor di daerah yaitu para prajurit kami sendiri. Kemudian anggota Babinsa kami juga akan kita jadikan ketua kelompok tani tingkat desa, sedangkan Danramil menjadi ketua kelompok tani tingkat kecamatan, terus diikuti Dandim di tingkat kabupaten,” jelasnya.
“Kalau sudah begini maka hambatan-hambatan komunikasi antara masyarakat yang ada di kampung-kampung yang tidak terjangkau bisa teratasi dengan adanya pendampingan-pendampingan yang dilakukan prajurit,” imbuh Pangdam.
“Seperti inovasi alat penyedot air ini, adalah teknologi yang sederhana dan murah tanpa listrik, kita bisa naikan air dibawa keatas, tanpa menggunakan listrik dan ini akan sangat membantu khususnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat juga untuk mengairi lahan pertanian tanpa menggunakan listrik. Itu teknologi yang disebut “Air Tendang Air.”
“Kita akan kembangkan, dan masyarakat akan latih, sehingga mereka mampu melakukan itu, sehingga mereka yang ada di gunung-gunung itu tidak akan kesulitan akan masalah air bersih,” jelas Pangdam.
Hadir dalam kegiatan Gelar Pameran Produk Unggulan Ketahanan Pangan, Kasdam XVII/Cen Brigjen TNI Hariyanto, Irdam XVII/Cen Brigjen TNI Brigjen TNI Mukhlis, S.A.P., M.M., Kapoksahli Brigjen TNI Achmad Fauzi, S.I.P., M.M., Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono, S.I.P., Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frans Yohannes Purba, S.I.P., M.M., Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo, S.I.P., M.Si., Danrindam XVII/Cen Kolonel Inf Suhartono, Para Asisten, Para Dan/Kabalakdam XVII/Cen, Pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVII/Cen, dan Prajurit TNI serta PNS Kodam XVII/Cen.