Jayapura, – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Cenderawasih (Uncen) Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Doktor (S3) Ilmu Ekonomi mengundang Sekretaris Dewan (Sekwan) DPR Papua, Dr. Juliana J. Waromi, SE. M. Si untuk menjadi penguji External Disertasi tentang Peran DPR Papua dalam penyusunan dan penerapan APBD berbasis kinerja dalam mewujudkan Good Govermance di Provinsi Papua yang dilaksanakan Uncen, Kamis (06/8).
Meskipun ditengah-ditengah kesibukannya namun dengan hati yang tulus dan tak kenal lelah, Sekwan Juliana Waromi bersedia menerima tawaran dari Uncen untuk menguji mahasiswa terkait Disertasi yang judulnya “Peran DPR Papua dalam Penyusunan dan Penetapan APBD berbasis kinerja dalam mewujudkan Good Govermance di Provinsi Papua”.
Bahkan, Sekwan DPR Papua ini mengaku tertarik dengan judul tersebut, sehingga dirinya bersedia meluangkan waktu untuk datang memberikan ujian kepada mahasiswa tersebut.
“Ketika saya diminta sebagai penguji eksternal bagi mahasiswa kandidat doktor jurusan Ekonomi, saya bersedia karena judul disertasi tersebut berkaitan dengan ruang lingkup kerja saya sebagai Sekretaris Dewan DPR Papua yang judulnya adalah Peran DPR Papua dalam penyusunan dan penetapan APBD berbasis kinerja dalam mewujudkan Good Governance di Provinsi Papua yang dilaksanakan Uncen Jayapura pada hari kamis 6 Agustus 2020. Untuk itu diharapkan disertasi ini dapat mengangkat latar belakang yang mengkaji lebih dalam mengenai topik tentang peran DPR Papua,”kata Sekwan Juliana Waromi kepada Pasific Pos ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (06/8).
Menurutnya, hal ini memang perlu diangkat sesuai dengan apa yang ada di depan, termasuk masalah apa yang dihadapi DPR.
“Jadi saya juga berharap itu harus dikemas sebaik mungkin, untuk mendapatkan model yang terbaru dalam.penyusunan disertasi tersebut. agar kedepannya DPR dapat melaksanakan sesuai dengan temuan disertasi tersebut dalam penyusunan APBD,”jelas Sekwan.
Namun dengan alasan lanjut Julia Waromi, supaya bisa ada rekomendasi dari si peneliti tersebut kepada pemerintah dalam hal ini tim TPAD Provinsi Papua, sebab ada kaitannya dengan penyusunan anggaran dan sampai dengan penetapan APBD.
“Nah ini harapan saya kepada yang meneliti ini. Kira-kira model apa yang dia digunakan, kenapa sampai saya harus datang untuk menguji. Kan saya juga pingin tahu, untuk itu harus ada ruang untuk dewan,” tuturnya.
Apalagi kata Sekwan, peran DPR ada tiga yakni Pengawasan, Budgeting, dan Legislasi. Oleh sebab itu pihaknya berharap kepada peneliti yang sedang melakukan penelitian di DPR ini, kalau bisa melihat saat penyusunan sampai dengan penetapan, sehingga itu betul-betul juga harus dilihat secara merata dan diteliti dengan benar.
Menurut Sekwan, jangan asal melihat saja jalannya itu, padahal tidak ada ruang untuk DPR. Nah, ini yang harus diperhatikan secara baik lagi.
“Dan meskipun tadi saya ada tugas untuk dampingi Pansus Otsus DPR Papua di Hotel Swisbell, tapi saya mau datang dan meluangkan waktu untuk memberikan ujian,”ungkap Sekwan Juliana Waromi.
“Kami tadi ada enam orang penguji, dan saya lebih senang sekali karena kebetukan judul yang diambil ini, betul-betul pas diruang lingkup kerja saya. Ini supaya kita bisa melihat kira-kira yang dia bawa ini, apakah disertasinya ini sudah mengena apa belum atau sudah pas apa belum terkait sampel yang diambil atau model yang dipakai. Karena saya rasa itu belum maksimal, makanya minta mentahnya kalau bisa latar belakang itu menjawab ke judul yang bisa Good Govermance,” sambungnya.
Hanya saja, kata Julia Waromi, inti dari isi materi itu belum pas dan masih harus diperbaiki karena dasaran dalam latar belakang itu juga belum menjelaskan apa yang menjadi masalah yang di hadapi DPR ini.
“Jadi belum menggigit, untuk itu kita sarankan agar mereka perbaiki lagi dan masih harus ditambah karena disitu juga belum menjelaskan secara detail. Sebab kami pun ingin mengetahui sudah sejauh mana Disertasi berkontribusi untuk kemajuan DPR Provinsi Papua,”tandasnya.
Namun Sekwan Julia Waromi mengaku merasa bangga karena bisa diberi kesempatan untuk menguji mahasiswa. Apalagi ini ada kaitannya dengan DPR.
“Jadi meskipun kami sibuk tapi kami masih diminta untuk memberikan ujian. Karena menguji orang itu nggak gampang,” imbuhnya.