SENTANI – Sekwan DPR Papua, DR. Julian J. Waromi, SE. M.Si memberikan bantuan satu set infocus dan proyektor kepada panitia pembangunan gereja Jemaat GKI Soarsroena Klasis Tanah Merah Barat, Kabupaten Jayapura pada Sabtu (23/1).
Sebenarnya pemberian bantuan tersebut sudah lama direncanakan, namun karena terbentur dengan waktu serta kondisi yang tidak memungkinkan lantaran covid, sehingga pemberian bantuan itu ditunda, dan hari ini (Sabtu) baru bisa terlaksana.
Usai pemberian bantuan Infocus serta proyektor, Ketua panitia pembangunan gedung gereja, Menase Bouway, SH mengatakan pihaknya berterimakasih kepada Sekwan DPR Papua yang sudah menyempatkan waktu untuk datang memberikan bantuan berupa satu set infocus lengkap dengan layarnya.
Selain itu lanjutnya, ibu juga memberikan bantuan lainnya yaitu berupa dana yang nanti akan digunakan untuk membeli kebutuhan yang akan digunakan dalam gereja.
“Kami pikir, ini sangat berharga sekali karena bisa membantu untuk membeli keperluan lainnya dalam pembangunan gereja ini,” kata Manase kepada Pasific Pos usai menerima bantuan satu set infokus dari Ibu Sekwan.
Pasalnya, kata Manase, kini masih ada beberapa pembangunan yang dilakukan oleh pihaknya. Hanya saja belum rampung.
“Karena selain pembangunan gereja, tapi juga ada pembangunan gedung serba guna, pastori jemaat, dan menara lonceng di kampung Buserio, Distrik Yukare Depapre,” tukasnya.
Bahkan ungkap Manase, pihaknya tidak menyangka sama sekali jika Sekwan DPR Papua akan membantu. Namun semua ini terjadi karena pergumulan, sehingga Tuhan mempertemukan kedua pihak.
Namun dirinya berharap, bantuan itu dapat dijaga dengan baik dan digunakan sesuai kebutuhan. Baik infocus maupun bantuan dana yang telah diberikan untuk diperuntukkan tambahan belanja material lainnya.
“Dalam pembangunan ini juga kami masih membutuhkan bantuan lainnya. Artinya, perhatian dari ibu Sekwan ke depannya dapat membatu kami kembali karena masih ada beberapa item yang harus kami bangun. Diantaranya Pastori, gedung serba guna, menara lonceng tapi juga ada renovasi gereja,” harapnya.
Apalagi kata Manase, kedepan apabila pihaknya mengalami kekurangan tentunya akan selalu berkomunikasi dengan Sekwan DPR Papua. Dan untuk bantuan infocus akan digunakan dalam pelayanan. Baik di dalam gereja maupun dalam kegiatan-kegiatan panitia.
“Kami biasa butuhkan alat ini untuk dipakai dalam menyampaikan hasil-hasil. Mulai dari tahap awal pembangunan sampai rampung,” ucapnya.
Sementara itu, dalam menanggapi hal tersebut, Sekwan DPR Papua, DR. Juliana J. Waromi, SE. M.Si mengatakan, pertemuan dengan panitia pembangunan gereja adalah hal yang tak disengaja. Karena kebetulan beberapa hari lalu ia diminta menyampaikan pesan dan kesan terkait dengan acara lepas sambut tahun baru di Gereja Jemaat GKI Soarsroena Klasis Tanah Merah Barat, Kabupaten Jayapura
Namun saat itu, ibu Julia Waromi tidak punya waktu, lantaran terbentur dengan kegiatan lain untuk hadir di acara tersebut. Selain itu karena, pandemi covid, sehingga tidak memungkinkan untuk berkumpul di acara lepas sambut itu.
Untuk itu ia menyampaikan kepada panitia pembangunan gereja, jika nanti ada waktu, pasti dirinya akan datang untuk berjumpa dengan panitia dan juga jemaat GKI Soarsroena Klasis Tanah Merah Barat.
“Jadi kebetulan hari ini saya ada kesempatan. makanya saya datang. Sebab memang tiap tahun kami biasa melaksanakan lepas sambut. Baik dalam acara keluarga maupun dengan keluarga besar DPRP. Dan hal itu biasa kami lakukan,” ungkap Juliana Waromi.
Dijelaskannya, alasan pihaknya tidak melakukan lepas sambut karena suasana masih dalam kondisi covid-19. Selain itu memang harus mengikuti arahan pemerintah untuk tetap menngikuti protokol kesehatan.
“Makanya selama ini kami sudah tidak bisa melakukan kegiatan dan kumpul-kumpul lagi,” imbuhnya.
Tapi karena ada permintaan bantuan kata Julia Waromi, maka dirinya merasa harus bisa bertemu dan sekaligus menyerahkan bantuan tersebut dan sedikit dana untuk mereka gunakan membeli keperluan lainnya dalam gereja.
“Memang tadi mereka sempat mengatakan ingin mengajukan proposal, namun saya sampaikan kepada mereka bahwa proposal itu sebaiknya di tujukan ke gubernur karena kami di sekretariat ataupun dewan itu tidak ada pos anggaran untuk bantuan,” jelasnya.
Sebab kata Juliana Waromi, dalam DPA Sekretariat Dewan itu tidak ada bantuan karena itu semua lewat Pemprov dalam hal ini gubernur. Sehingga disarankan silahkan mereka ajukan proposal itu ke gubernur.
Juliana Waromi menambahkan, jadi itu kembali kepada kemampuan anggaran. Kalau misalnya di Pemda ada dana, pasti mereka perhatikan, akan tetapi kalau tidak ada, ya ikuti saja.
“Memang tadi saya bilang kepada mereka teruskan saja proposalnya ke gubernur sebab masih banyak yang mereka mau bangun. Seperti gedung serba guna, menara lonceng, renovasi bangunan gereja dan lain-lain,” pungkasnya.