MERAUKE,- Sukses dengan Sekolah Restorasi gelombang pertama yang telah menghasilkan sejumlah lulusan beberapa waktu lalu, kini sekolah yang melatih anak-anak Papua itu kembali berlanjut dan telah dibuka langsung oleh Rektor Unmus, Beatus Tambaip di Halogen Hotel, Selasa (31/5).
Bahkan tidak hanya membuka, rektor juga diminta memberikan motivasi kepada seluruh peserta yang sore itu begitu antusias mengikuti kegiatan. Pembukaan sekolah kali ini sedikit istimewa karena Fauzun Nihayah selaku kepala sekolah dan pendiri menghadirkan beberapa tokoh berkompeten untuk memberikan motivasi kepada anak-anak binaannya.
Tidak tanggung-tanggung, lima tokoh penting dihadirkan oleh wanita yang juga anggota dewan di provinsi itu, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Merauke, Benjamin Latumahina, anggota komisi IV DPR RI, H.Sulaeman L.Hamzah, Kapolres Merauke, AKBP Ir.Untung Sangaji, M,Hum, Rektor Unmus, Beatus Tambaip dan tokoh masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze. Kelima public figure ini mampu membius para peserta dengan motivasi-motivasi yang diberikan sejak awal hingga kegiatan berakhir.
Istimewa, karena tidak setiap saat mereka bisa bertatap muka langsung dengan kelima sosok tersebut dan yang paling penting, peserta mendapatkan banyak wawasan bahkan bisa berkomunikasi langsung.
Hal ini menunjukkan komitmen dari seorang Fauzun Nihayah yang sangat besar dalam memberdayakan anak-anak asli Papua dan gayung bersambut, kelima tokoh yang dihadirkan menyambut baik keinginannya itu.
“Sebagai pendiri sekolah saya sangat bangga karena antusisme anak-anak muda yang begitu besar untuk bergabung. Sekolah ini dibuka tentu bukan tanpa tujuan, karena kami berupaya mengembangkan kemampuan anak-anak Papua agar lebih cakap dan berani bersuara. Tidak usah minder karena banyak potensi yang mereka miliki, “terang Fauzun dalam sambutannya.
Ia menjelaskan, pulic speaking, jurnalistik, kewirausahaan, kepemimpinan, keorganisasian, teknik lobi serta negosiasi masih menjadi materi utama yang diberikan kepada peserta karena pihaknya merasa masih sangat dibutuhkan oleh anak-anak Papua.
Narasumber yang dihadirkan juga orang-orang terpilih dan memiliki keahlian di bidangnya masing-masing yang dapat ditularkan kepada peserta. Misalnya saja untuk materi public speaking dan jurnalistik , pihaknya menghadirkan langsung pemateri dari kalangan media dan untuk materi kewirausahaanpun demikian, menghadirkan para pelaku usaha yang berkompeten hingga dosen. Bahkan pihaknya berencana menghadirkan Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji untuk menjadi narasumber pada materi kewirausahaan mengingat beliau memang dikenal sukses membina masyarakat Papua mengelola home industri dengan membuat aneka produk yang memiliki nilai jual tinggi.
Ia mengungkapkan, anak-anak muda Papua mempunyai peran strategis untuk menyongsong PPS ke depan. Oleh sebab itu pihaknya memiliki kewajiban untuk membantu menyiapkan SDM yang ada, terkait dengan hak kesulungan di kawasan selatan. Pada pelaksanaan Sekolah Restorasi gelombang kedua ini sedikit berbeda karena tidak hanya diikuti peserta dari kawasan selatan tetapi juga dari Yahukimo dan Jayawijaya.
“Kuotanya sebanyak 100 orang dan alhamdulilah yang mendaftar sudah 98 orang. Saya bangga dengan semangat mereka untuk belajar dan saya berharap mereka kelak dapat menjadi penerus kita untuk membangun Papua Selatan,”ujar Fauzun.
Sementara itu tokoh masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze dalam arahannya menyampaikan bahwa orang hebat di dunia adalah orang-orang yang pernah memacu dirinya dan berproses dari kesulitan guna mencapai masa keemasan.
Oleh sebab itu ia meminta peserta Sekolah Restorasi untuk melakukan hal yang sama dan memanfaatkan kesempatan yang ada dengan baik. Anak-anak muda jangan hidup untuk menjadi pengangguran namun menjadi insan yang produktif. “Jangan hanya berharap untuk menjadi pegawai negeri karena banyak hal lain yang bisa dilakukan,”tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPRD Merauke, Benjamin Latumahina bahwa para peserta harus dapat mempersiapkan diri dengan kemampuan yang ada melalui sekolah ini sehingga kelak benar-benar siap menyambut tibanya PPS.
“Jangan sampai bolos, ikut sampai selesai. Sebab PPS sangat membutuhkan SDM yang berkualitas. Nah, kalau bukan kita siapa lagi? Jadi tanamkan dalam diri kalian masing-masing dan percaya bahwa kalian bisa,”ungkap Benjamin.**