MERAUKE,- Sekda Merauke, Ruslan Ramli mengapresiasi kehadiran Pondok Pesantren Darul Mukhlasin Riyadul Jannah di Kabupaten Merauke dan diharapkan dapat melahirkan hafiz-hafiz Qur’an dengan jumlah yang semakin bertambah.
Jaminan bagi mereka tentu sudah jelas di akhirat kelak, oleh sebab itu diharapkan bisa lahir hafiz-hafiz berkualitas dan Kabupaten Merauke. Dalam konteks pendidikan, ia sangat mengapresiasi keberadaan pondok tersebut dan menjadi tanggung jawab bersama untuk mempersiapkan generasi selanjutnya.
“Akan tetapi tidak ekslusif hanya untuk di kalangan kita saja tetapi juga dapat berkolaborasi dengan saudara-saudara kita yang lain. Meskipun tidak sepaham atau seakidah namun tetap membangun komunikasi sehingga kebhinekaan yang sejati dan Merauke yang selalu digaungkan sebagai istana damai dapat dipertahankan. Penting untuk saling menghargai sehingga dapat melindungi diri dari pihak-pihak yang ingin merusak kebhinekaan kita,”jelas sekda pada peresmian Pondok Pesantren Darul Mukhlasin Riyadul Jannah, Minggu (29/5).
Sementara itu Ir.Muh.Jufri Thamrin selaku penasehat pondok mengharapkan agar umat Islam dapat menjadi pemandu, paling tidak membawa keberkahan di sebuah tempat khususnya di tanah Papua. Apalagi kerja sama yang sudah terbina selama ini dengan umat beragama lain juga sudah sangat baik dalam ikut membangun Kabupaten Merauke.
Merauke adalah milik kita bersama yang telah dikaruniakan Allah agar dapat tumbuh kebersamaan di dalamnya, siapapun yang hidup di tanah Anim Ha. Umat Islam harus bisa menjadi payung dan pengayom yang baik bagi umat beragama lainnya yang pada akhirnya mampu menjadi sumber nilai-nilai kebajikan dalam membangun peradaban di ufuk timur Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Irianto selaku pendiri pondok menyampaikan bahwa pondok tersebut dapat berdiri berkat inisiatif seorang ibu yang sangat menginginkan ada wadah bagi anak-anak untuk belajar Al Qur’an dan nantinya menjadi generasi penerus berkualitas di masa mendatang. Keinginan ibu tersebut akhirnya disambut positif dan pembangunan dapat berjalan hingga tiba waktunya peresmian.
“Alhamdulilah, selama 8 bulan pondok ini sudah dapat digunakan, baik asrama maupun rumah ustad. Jumlah santri saat ini mencapai 42 orang dan salah satu santri sudah menyelesaikan hapalan 30 juz,”ujarnya.**