Jayapura – Wakil Ketua I DPRP, DR.Yunus Wonda, SH MH mengatakan sejak tahun 2020 lalu kekosongan terjadi dikarenakan ada anggota DPRP yang mencalonkan diri sebagai calon bupati dan juga ada yang meninggal dunia.
Yunus Wonda mengungkapkan, anggota DPRP yang menconkan diri sebagai bupati adalah Mesak Magai dari PDIP yang maju Pilkada di Nabire, dan yang meninggal adalah Arkelaus Asso juga dari PDIP dan Wonarengga dari Nasdem.
“Mesak Magai sudah mundur, dari Puncak Jaya Pak Wonarengga itu juga dan pak Arkelius Asso almarhum. Jadi ada beberapa kekosongan di sini. Ada dua yang memang meninggal sehingga terjadi kekosongan di sana, tapi itu kembali ranahnya partai,” kata Yunus Wonda atau yang disingkat YW kepada sejumlah Wartawan beberapa waktu lalu.
Menurut Politikus Partai Demokrat ini, itu merupakan ranah partai politik yang menentukan siapa yang akan menggantikan atau mengisi kekosongan kursi itu.
“Jadi partai yang akan mengusulkan penggantinya itu. Kami tunggu nanti partai usulkan kepada pimpinan DPRP dan pimpinan DPRP nanti yang akan melanjutkan ke proses-proses selanjutnya ke pihak terkait,” jelasnya.
Selain itu kata YW, partai politik akan mengusulkan pengganti mereka sesuai aturan KPU yakni, yang ditunjuk adalah calon legislatif nomor urut berikutnya atau setelah mereka yang sudah tidak aktif lagi, ketika pemilihan legislatif 2019.
Dikatakan, dengan kekosongan beberapa kursi itu, kini jumlah anggota DPR Papua hanya 51 orang karena anggota DPRP dari 14 kursi belum dilantik.
Yunus Wonda menambahkan, pelantikan anggota DPR Papua dari 14 kursi kemungkinan dilakukan pada awal awal tahun ini, jika SK dari Mendagri sudah terbit.
“Jadi sekarang tanpa 14 kursi jumlah anggota DPR Papua 51 orang. 14 kursi kan belum bisa dilantik. Kemungkinan 14 kuri dilantik tahun ini. DPR sendiri mulai aktif sejak tanggal 5 Januari sesuai surat dari gubernur,” terangnya.