Mimika – Salah satu anggota DPRD Mimika yang baru dilantik, berinisial AA dicurigai sengaja menyewa kamar di Hotel Serayu untuk kepentingan politik disaat situasional Pilkada Mimika saat ini tengah memasuki tahapan rekap dan pleno distrik.
Akibat keadaan ini, ratusan massa dari salah satu pendukung paslon mendatangi Hotel Serayu pada Senin (2/12/2022) subuh sekitar pukul 03.00 WIT.
Beberapa diantara massa itu mengatakan bahwa mereka hadir di Serayu karena AA diduga menyewa kamar hotel untuk memfasilitasi pihak penyelenggara pemilu.
Apalagi disaat bersamaan, anggota PPD salah satu distrik juga berada di hotel tersebut.
“Kami semua ke sini untuk memastikan secara tegas jangan sampai ada praktik kecurangan dalam proses demokrasi ini,” ujar salah satu warga yang marah dengan keadaan tersebut.
“Jika memang benar ada pihak penyelenggara yang difasilitasi oleh oknum tertentu maka Bawaslu harus segera usut tuntas,” lanjut rekannya yang lain.
Ia mengatakan bahwa pihaknya wajar menaruh kecurigaan mengingat situasional politik saat ini rawan dengan segala kemungkinan yang ada.
“Kami ingin cari kejelasan terkait mengapa dia ada di sini. Ada apa? Tapi kami tidak ketemu orangnya. Kami juga sudah lihat ada namanya dan nomor kamar yang dia sewa,” tegasnya.
Aparat keamanan yang turut hadir di Hotel Serayu kemudian menenangkan massa dan melakukan komunikasi dengan mereka.
Massa masih terlihat marah namun mereka tetap mendengar arahan dan ajakan dari pihak kepolisian sehingga situasi ini dapat diredam.
Juru Bicara Pasangan JOEL, Saleh Alhamid kepada media mengatakan massa wajar marah karena kamar yang dibooking AA diduga digunakan untuk petugas PPS salah satu distrik.
“Situasi saat ini sangat rawan karena semua bisa bermain dan ada indikasi untuk penggelembungan suara salah satu calon. Lagipula kenapa para penyelenggara pemilu ada di hotel dan atas perintah siapa mereka ada disini? Bawaslu dan Panwas harus tahu ada keadaan seperti ini,” tegasnya.
Saleh mengingatkan Bawaslu agar tidak menganggap remeh terkait keadaan saat ini di mana kotak-kotak suara mengapa harus disimpan di hotel-hotel.
“KPU harus segera mungkin melakukan pleno jika semua sudah terkumpul. Jangan biarkan pleno di tiap distrik terus-terus molor. Terkait masalah ini, Bawaslu harus sikapi keadaan ini. Mengapa di hotel apalagi kamar mereka diduga dibayar oleh salah satu orang paslon,” tegasnya.