Jayapura – Kami sangat berduka atas kehilangan satu orang rekan karyawan yang meninggal dalam kejadian penembakan di area perkantoran PT Freeport . Demikian disampaikan juru Bicara PT Freeport Riza Pratama dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Riza Pratama mengatakan bahwa korban penembakan yang terjadi di Kuala Kencana mencapai tujuh orang, satu di antaranya meninggal dunia.
“Insiden penembakan itu terjadi Senin, sekitar pukul 14.00 WIT, di area perkantoran PT Freeport di Kuala Kencana. Indonesia, di Kuala Kencana, Timika,” kata Riza dalam keterangannya.
Riza Pratama menegaskan bahwa manajemen PT Freeport menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan, sedangkan dua korban yang mengalami luka serius sedang dibawa ke RS Tembagapura.
Empat orang korban lain dalam insiden penembakan mengalami cedera ringan dan telah mendapatkan perawatan di lokasi.
“Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka,” ujar Riza Pratama.
Sementara itu Manager External Communication Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Kerry Yarangga mengatakan karyawan PT.Freeport Indonesia, di perkantoran PT.Freeport Office Bulding Kuala Kencana diliburkan total.
“Pasca covid sebenarnya karyawan sudah di batasi untuk beraktivitas di kantor, namun Adanya kejadian penembakan kemarin maka kami langsung arahan untuk bekerja di rumah mulai hari ini,” ungkap Keery Yarangga, yang dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (31/3) siang.
Kerry menjelaskan, instruksi bekerja di rumah bagi karyawan tidak lain untuk mempermudah aparat keamanan melakukan investigasi pasca penembakan kemarin di lokasi kejadian.
“Saat ini aparat masih melakukan tugas mereka, oleh karena itu kami liburan para pekerja sementara waktu,” akunya.
Disinggung soal aktivitas underground apakah di hentikan ?, Keery menegaskan tetap beroperasional seperti biasanya.
“Office Bulding (OB) saja yang karyawan diarahkan untuk bekerja di rumah, sementara di areal penambangan tetap berjalan seperti biasanya,” ujarnya.