JAYAPURA – Juru Bicara Gubernur Papua, M. Rifai Darus, SH, MH mengatakan, masa kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan (Alm) Wakil Gubernur Klemen Tinal sebagai kepala daerah sudah memasuki penghujung kepemimpinannya, mungkin masih banyak mata yang belum terbuka akan derasnya upaya Pemerintah Provinsi Papua dibawah kepemimpinan LUKMEN dalam membangun raga dan membangun jiwa tanah Papua.
Bahkan, tidak hanya pandangan publik dalam scope nasional, tetapi ada banyak Orang Asli Papua (OAP) dan halayak luas yang belum mendapatkan gambaran yang lengkap tentang hasil-hasil pembangunan yang ditelurkan oleh Gubernur Lukas Enembe dan jajarannya.
“Mengapa ini penting untuk disebarluaskan? Sebab bagi seorang pemimpin, ia akan merasakan khidmat dalam purna tugasnya kelak apabila jerih payahnya dapat diketahui, diingat dan dikenang. Gubernur pun tentu tidak memikirkan soal bagaimana orang-orang harus mendapatkan informasi tentang apa yang sudah dikerjakannya, sebab ia tulus membangun Papua dan ingin meninggalkan legacy yang mulia kepada penerusnya. Oleh sebab itu, seluruh hasil kerja berupa pembangunan yang dilakukan Gubernur dan jajaran haruslah dapat diterjemahkan oleh kita disini, untuk dapat disampaikan kepada publik secara luas,” tegas Jubir Rifai kepada awak media kemarin.
Ia berharap sekaligus menaruh harapan yang besar kepada insan pers di tanah Papua, sebab terkadang kita lupa, bahwa jurnalisme adalah bahan dasar untuk memastikan sistem demokrasi dapat berjalan.
“Ketika elemen pemerintahan sudah menunaikan seluruh tugas dan tanggungjawabnya, maka pers diharapkan dapat berperan untuk menyampaikannya kepada khalayak umum. Jangan sampai hasil-hasil kerja pemerintah yang bernilai baik dan berdayaguna tidak sampai di hadapan publik. Tentu, bukan untuk sebuah citra, tetapi hasil kerja tersebut adalah bentuk pertanggungjawaban yang semestinya diketahui oleh rakyat. Untuk apa? Agar rakyat dapat menilai, dapat mengkoreksi dan dapat memberi kritik ataupun puji. Sehingga, pemerintahan pada periode selanjutnya memiliki gambaran yang komprehensif tentang jenis pembangunan seperti apa yang ideal, yang dibutuhkan, ataupun yang dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat,” bebernya.
Diakuinya, masyarakat luas juga harus memahami bahwa tidak hanya pembangunan fisik yang akan menjadi legacy pada era pemerintahan LUKMEN, tetapi mereka juga meninggalkan sebuah gagasan besar yang nantinya sangat erat kaitannya dengan jenis pembangunan yang harus dipilih, yaitu sebuah misi untuk menjadi Papua sebagai Provinsi Olahraga Nasional.
Hal ini tidak lepas dari keberhasilan luar biasa yang dilakukan oleh Papua dalam menyelenggarakan PON XX pada tahun 2021 yang lalu. Dimana Gubernur ingin agar Papua kelak dapat menjadi seperti kota-kota lain di dunia yang memiliki infrastruktur yang lengkap dalam ruang lingkup olahraga.
Oleh sebab itu, ia berharap kisah perjuangan dan jejak pembangunan di era LUKMEN dalam membangun Papua dapat diabadikan oleh insan pers dalam medium apapun, baik itu tulisan, video, foto, infografis ataupun output lainnya yang dapat dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
“Seorang bijak pernah berkata, if you are going to live, leave a legacy. Make a mark on the world that can’t be erased, yang artinya jika kau memang hidup, tinggalkanlah sebuah legacy. Buat suatu tanda di dunia yang tidak dapat dihapus oleh siapapun. Oleh sebab itu, perlu untuk kita sadari bahwa hasil-hasil pembangunan era LUKMEN mungkin tidak akan pernah dihapus dalam sejarah, tetapi tugas kita bukan pada persoalan itu, melainkan untuk memastikan agar hasil-hasil pembangunan tersebut dapat melekat dalam ingatan masyarakat,” pungkasnya.