Paniai – Masyarakat asli kabupaten Paniai, Deiyai, Dogiyai ada juga dari Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya dan Nabire tumpah ruah di derma Aikai, distrik Paniai Timur, kabupaten Paniai, Papua Tengah untuk menyaksikan festival Danau Paniai yang secara resmi dibuka oleh Pj Gubernur Papua Tengah yang diwakli Plt Assisten I Setda Papua Tengah, Dr. Menase Kadepa didampingi Pj Bupati Paniai, Dr. Martha Pigome dan Sekda Paniai Denci Meri Nawipa, Rabu, (23/10/2024).
Untuk kali pertama festival Danau Paniai tersebut dilaksanakan secara besar-besaran dan sangat meriah, Ide gagasan yang berasal dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Paniai Naftali Tebai dan Kepala Bidang Destinasi Wisata Herman You itu sangat antusias festival ini harus dilaksanakan sebagai bagian dalam mengenalkan budaya daerah Kabupaten Paniai.
Event yang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 23-24 Oktober 2024 ini mendapatkan apresiasi dari Pj Bupati Paniai Dr. Martha Pigome. Ia mengatakan, dengan terlaksananya kegiatan ini menunjukkan salah satu upaya nyata dalam melestarikan dan mengembangkan potensi dan budaya lokal yang dimiliki Kabupaten Paniai.
Festival Danau Paniai merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengangkat potensi daerah kabupaten Paniai,” kata Dr. Martha Pigome kepada wartawan.
Danau Paniai menjadi saksi, masyarakat adat suku Mee, Moni, Wolani dan Auye berdansa menggunakan perahu lokal dan spead boad ketika pelaksanaan Festival Budaya Danau Paniai ke I.
Festival ini resmi digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paniai, Papu Tengah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di pelabuhan Aikai, distrik Paniai Timur, kabupaten Paniai, Papua Tengah pada tanggal (23/10/2024).
Pada pembukaan festival ini dihadiri ribuan masyarakat dengan cukup antusias bahkan dihadirkan masyarakat adat dari 24 distrik mengenakan pakaian adat. Bahkan dihadiri Pj Gubernur Papua Tengah yang diwakili Plt Assisten I Setda Provinsi Papua Tengah, Dr. Menase Kadepa, Pj Bupati Paniai Dr. Martha
Pigome, para pejabat kabupaten Paniai, pejabat kabupaten Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Puncak dan Puncak Jaya.
“Festival Danau Paniai merupakan kegiatan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Paniai maka kami (pemerintah daerah) mengangkat destinasi pariwisata yang ada di kabupaten Paniai, dengan memanfaatkan semua sumberdaya yang ada terutama masyarakat adat, yang memang masih memelihara nilai-nilai luhur, adat istiadat sampai saat ini,” ujar Pj Bupati Dr. Martha Pigome.
Festival ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita bersama untuk mempromosikan potensi wisata dan budaya yang dimiliki oleh Papua Tengah, khususnya Kawasan danau Paniai yang indah ini.
Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwistaan yang mengamanatkan bahwa pariwisata harus dikelola secara berkelanjutan dan berbasis pada keanekaragaman alam, budaya dan kearifan local, pelakasanaan festival ini telah selaras dengan kebijakan dan regulasi-regulasi daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Pigome, pada momentum tersebut pihaknya bakal menyampaikan kepada dunia luar bahwa di kabupaten Paniai juga ternyata memiliki asset kebudayaan dan asset pariwisata yang sangat luar biasa yang tidak kalah pentingnya dengan daerah lain.
Sehingga pada hari ini, tanggal 23-24 Oktober terselenggaranya festival budaya danau Paniai diharapkan agar semua yang kami lakukan ini berdampak pada masyarakat dalam pengembangan ekonomi kerakyatan dan pengembangan kebudayaan serta pariwisata daerah,” katanya.
Pigome menegaskan, sebagai Pj Bupati Paniai akan menaruh pondasi sisi kebudayaan dan pariwisata agar waktu mendatang tetap dilaksanakan festival lagi. Ia mengaku, tahun 2025 mendatang juga akan menganggarkan dana lagi untuk dilaksanakan festival yang lebih meriah.
“Saya berharap supaya dengan telah diadakannya launcing Festival Danau Paniai yang pertama ini akan terus dilanjutkan untuk tahun-tahun kedepan. Karena ini merupakan pesta rakyat dan mendorong pengembangan perekonomian bagi masyarakat,” kata Martha.
Ketua panitia Festival Budaya Danau Paniai, Naftali Tebai mengatakan, pada hari kedua pihaknya bakal menggelar sejumlah perlombaan diantaranya cerita rakyat dari empat suku Mee, Moni , Wolani dan Auye.
Kami akan mengadakan lomba-lomba, cerita rakyat akan menampilkan alat-alat tradisional, kemudian pesta adat Yuwo, emaida dan bakar batu. Ini merupakan adat dan budaya suku Mee, Moni, Wolani dan Auye yang berdomisili di Paniai,” kata Tebai.
Pj Gubernur Papua Tengah yang diwakili Plt Assisten I Setda Provinsi Papua Tengah, Dr. Menase Kadepa mengatakan, sektor pariwisata dapat menjadi pilar Pembangunan ekonomi yang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pelestarian lingkungan, budaya, tradisi dan mendoorng pertumbuhan ekonomi di daerah kebupaten Paniai.
Festival budaya yang diselenggarakan mengadakan kompetisi seni dan budaya. Ini dapat mendorong masyarakat, terutama generasi muda untuk berpartisipasi dan berinovasi dalam menciptakan karya-karya baru, kompetisi juga dapat memberikan pengetahuan dan penghargaan kepada peserta yang memiliki ide inovasi, eksekusi dan kreatif,” kata Dr. Menase Kadepa.
Penjabat Gubernur Papua Tengah berharap, kedepan festival budaya dapat menggabungkan budaya tradisional dengan teknologi modern untuk menciptakan inovasi baru dalam penyampaian budaya misalnya penggunanaan proyeksi visual atau teknologi interaksi untuk menggambarkan cerita-cerita tradisonal.
Dalam konteks pembangunandaerah, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur bahwa pengembangan potensi daerah, termasuk pariwisata merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sesuai dengan UU Nomor 15 tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah melalui festival ini kita berharap potensi danau Paniai dan kekayaan Papua Tengah dapat lebih diperkenalkan, sehingga mampu mendoorng pertumbuhan ekonomi lokasl dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kabupaten Paniai.
Melalui festival ini, budaya dna tradisi local dapat dikenalkan kepada generasi muda dan wartawan dalam menyebarluaskan ke seluruh daerah di Nusantara maupun internasional.
Festival Sebagai Daya arik Wisatawan
Ia mengatakan, hal ini penting sekali untuk memastikan bahwa warisan budaya tetap hidup dan tetap dihargai oleh generasi di masa depan. Manfaatnya dari budaya hiburan bagi masyarakat dan meningkatkan nesionalisme karena mengetahui kekayaan dan menjadi salah satu daya tarik bangsa, wisata bagi turis nasional maupun internasional yang dapat mendatangkan pendapatan bagi masyarakat lokal. Termasuk festival musik budaya, festival film, festival makanan khas, festival seni dan budaya lokal lainnya.
Festival ini, lanjutnya, berfungsi untuk meningkatkan kemantapan ada sistem sosial di masyarakat melalui para wisatawan akan mengetahui dan mengenal budaya yang khas, lalu memahami Sejarah dan filosofi dari ritual adat yang dipertunjukan dalam festival, pengetahuan masyarakat tentang seni buday lokal maupun nasional, modern akan semakin kaya.
Sehingga dengan tujuan festival ini adalah mengangkat potensi budaya lokal dan festival ini tidak hanya menghibur masyarakat tetapi juga mengundang wisatawan,” ungkapnya.
Pj Gubernur Provinsi Papua Tengah sangat mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan festival danau Paniai ini, karena tidak hanya menghadirkan keindahan alam dan kebudayaan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mendukung target Pembangunan daerah yang berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 20202 tentang RPJMN 2020-2024, yang memprioritaskan pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar ekonomi nasional. (*)