JAYAPURA – Pelaksanaa pemilihan kepala derah serentak di 11 kabupaten di Provinsi Papua akan melibatkan sedikitnya 2.577 anggota gabungan baik dari TNI dan Polri.
Hal itu diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpuw saat memberikan keterangan di Mapolda Papua, Selasa (7/7) sore usai menggelar coffe morning dalam rangka persiapan pengamanan pilkada serentak di Provinsi Papua.
Menurutnya rincihan pengaman dalam pelaksanaan pilkada Pihaknya meibatkan 813 personil dari Mapolda Papua, sementara TNI 627, bahkan pihaknya pun akan meminta penambahan pasukan Brimob dari Mabes Polri.
“Kami akan meminta pebambahan pasukan dari Mabes sebanyak 500, dan itu akan disebar di 11 kabupaten yang melaksanakan Pemilukada,” bebernya.
Diluar dari 2.577 anggota gabungan baik dari TNI dan Polri, Kata Kapolda jumlah itu belum terhitung dengan personil perlindungan masyarakat (Linmas) yang nantinya akan dilibatkan dalam setiap TPS.
“Untuk Linmas kami data ada 7.174 orang itu di 11 kabupaten yang melaksanakan Pemilu,” bebernya.
Sebelumnya Kapolda Papua pun menyebutkan 11 Kabupaten di Papua yang akan melaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) mendatangan rentan terjadinya konflik.
Menurutnya tidak ada daerah yang tidak masuk dalam daerah rawan pilkada apalagi di wilayah Papua. “Untuk Pilkada di Papua, hampir rata-rata semuanya cukup rawan dan kita berkaca dari pengalaman yang ada dan pernah terjadi sebelumnya,” bebernya.
Untuk pokok permasalahan yang memicu sering terjadinya konflik Pilkada di Papua Kata Kapolda yakni cara kerja tim sukses untuk memenangkan calonnya. “Dari pengalaman yang sudah kita punyai selalu ada masalah, dari berbagai pihak dalam langkah-langkah kerja mereka untuk merai kemenangan itu, dan itu menjadi atensi kita bersama,” ucapnya.
Adapun 11 kabupaten yang akan melaksanakan pilkada yaitu Kabupaten Waropen, Supiori, Merauke, Yalimo, Boven Digul, Asmat, Mamberamo Raya, Nabire, Keerom, Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Yahukimo.