Waropen-Persewar Waropen berencana mengumpulkan jajaran pemain, pelatih dan pengurus di Bulan Agustus mendatang. Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Persewar Waropen Yermias Bisai, melalui Sekretaris Umum Persewar Michael Rumabar, belum lama ini.
“Kita rencanakan untuk bisa melakukan Latihan bersama di Bulan Agustus. Untuk lokasi pelaksanaan pemusatan Latihan belum ditentukan, dan kami sedang berembuk bersama pihak manajemen. Ditentukan kemudian, untuk melakukan program Latihan,” ucap pria yang hobi menyelam itu.
Karena Sebagian pemain, tersebar di Pulau Papua dan di luar Papua, kata Michael dengan dihadapkannya pada situasi pandemic covid yang masih cukup tinggi angka penambahannya secara nasional dan lokal Papua, management perlu melakukan pertimbangan yang sangat matang.
“Ini adalah tatanan kehidupan baru pasca Pandemic dan tingginya angka positif di Indonesia. Tiap daerah memiliki tatanan new normal yang berbeda-beda. Persewar Waropen sejauh ini tengah memikirkan Langkah-langkah tepat dengan kondisi geografis kami. Ditambah lagi dengan Pandemic Covid 19 di Papua, yang sekarang masuk masa relaksasi, kita perlu menyesuaikan,” jelas Michael.
Namun sebelum ditentukannya waktu pemusatan Latihan ini, Management tim berjuluk Mutiara Bakau ini berharap berharap kepada pemain dan juga pelatih, agar tidak menunggu untuk dipanggil dan berkumpul melakukan Latihan, namun secara mandiri bisa melakukan persiapan, pemain pun bisa menjaga kondisi dan meningkatkan stamina dan Latihan secara mandiri, berkoordinasi dengan masing-masing pelatih.
“Jangan sampai memulai dari nol lagi, minimal kita bisa mulai dari tengah,” paparnya.
Rencana Pemusatan Latihan kata Michael memang memerlukan perhitungan dan keputusan mantap. Oleh sebab itu, Persewar hingga saat ini masih belum menentukan lokasi pemusatan Latihan dan juga waktu yang tepatnya.
“Kita harus melakukan pertimbangan yang serius, jangan sampai terjadi lonjakan kasus covid berikutnya, dan trauma pandemic sebelumnya masih membuat kami trauma. Kita berharap pemain dan tim pelatih bisa memanfaatkan teknologi, melihat perkembangan pemain, dan juga Latihan-latihan mandiri. Pemain professional tentu harus bertanggung jawab dengan profesionalismenya tersebut,” pungkas Michael. (il).