Jayapura – Seorang oknum tertentu diduga telah melakukan intimidasi terhadap relawan dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Keerom Nomor Urut 3, Kenius Kogoya – KH Nurzalim Ar-Razy atau disingkat KK – NUR.
Bahkan, disalah satu kampung, oknum ini juga memaksa untuk menurunkan alat peraga kampanye milik Paslon Nomor Urut 3.
Menanggapi hal itu, Calon Bupati Keerom, Kenius Kogoya mengaku sangat menyesalkan tindakan yang tidak beretika itu yang diduga dilakukan oleh oknum tersebut. Apalagi mengatasnamakan salah satu pasangan calon untuk mengganggu relawan atau tim pemenangan KK – NUR. Bahkan mengintimidasi dengan menurunkan alat peraga yang ada di lokasi itu.
“Ini merupakan tindakan tindakan, yang menurut kami sangat tidak terpuji dan diduga kuat merupakan pelanggaran hukum. Melarang orang untuk melakukan kampanye ataupun menurunkan atribut atribut pasangan calon tertentu Itu sudah merupakan pelanggaran hukum,” tegas Kenius Kogoya kepada sejumlah wartawan, usai hadiri Konsolidasi Pemenangan Pilkada Partai PKS di Suny Hotel Abepura, Kota Jayapura, pada Minggu, 6 Oktober 2024.
Oleh karena itu, tandas Calon Bupati Keerom ini, Tim Hukum KK – NUR bakal melaporkan hal tersebut kepada Bawaslu, KPU dan juga aparat kepolisian untuk segera melakukan penegakan hukum terhadap oknum oknum yang sudah berbuat hal itu.
Menurut Kenius Kogoya yang juga merupakan Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Papua, jika saat ini adalah pesta demokrasi, yang mana semua masyarakat bebas untuk menentukan pilihannya tanpa ada paksaan, apalagi sampai pakai cara kotor dengan mengintimidasi orang lain.
“Ini pesta demokrasi yang di mana, semua masyarakat bebas untuk menentukan pilihannya. Dia mau pilih nomor 1, nomor 2, ataupun nomor 3 itu bebas untuk dia menentukan pilihannya. Jadi bukan lagi intimidasi, pemaksaan, mengancam dan lain sebagainya. Ini bukan eranya lagi bukan zamannya lagi,” tekannya.
Pada kesempatan ini, Kenius Kogoya menghimbau kepada semua masyarakat Keerom agar jangan dibodoh oleh oknum Pasangan Calon (Paslon) atau tim sukses tertentu untuk melakukan hal hal yang tidak menyenangkan karena dapat merugikan diri sendiri maupun Paslon yang didukungnya.
Oleh karena itu, mantan Ketua Komisi V DPR Papua pada periode lalu ini mengajak untuk melaksanakan proses demokrasi Pilkada Keerom 2024, agar masyarakat dapat memilih calon pemimpinnya sesuai dengan hati nurani masing masing.
“Jadi, tidak ada yang dapat mengklaim bahwa ini wilayah basis si A, si B atau si C, tidak ada itu. Perbedaan Itu adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu, mari kita jadikan perbedaan itu sebagai kekuatan bukan saling merugikan, saling melarang, apalagi saling mengintimidasi. Itu tidak,” tegas Kenius.
Pada kesempatan ini juga Kenius Kogoya mengajak seluruh masyarakat Keerom harus cerdas untuk menentukan pilihan dan jangan dipaksakan untuk memilih paslon tertentu.
“Kalau misalnya calon tersebut kalah kira-kira apa nasibmu. Kira-kira bagaimana nasib pembangunan daerah tersebut. Jadi jangan pernah ada pemaksaan-pemaksaan kehendak, karena itu akan berhadapan dengan hukum,” tandas KK.
Apalagi lanjut Kenius, bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan undang-undang Pilkada nomor 10 tahun 2016 tapi juga PKPU Nomor 8 2024.
“Jadi jangan pernah merugikan kandidat tertentu karena itu bisa merugikan diri sendiri dan juga kepada pasangan calon yang diusung,”pesannya.
Kenius Kogoya pun berharap Bawaslu maupun KPU Keerom dapat melakukan pencerahan kepada masyarakat-masyarakat yang ada di wilayah atau di sekitar lokasi tersebut untuk diberikan pencerahan pendidikan politik yang benar.
“Ini catatan penting bagi Bawaslu dan KPU Keeeom. Kami harapkan dapat melakukan pendidikan politik kepada masyarakat kita. Apalagi yang terlibat misalnya oknum kepala Kampung dan juga oknum aparat. Itu sudah bertentangan dengan undang undang Nomor 10 jika ketahuan terlibat bahkan sampai mengintimidasi orang lain, itu dapat dikenakan pidana. Jadi kami sarankan supaya berikan pencerahan hukum kepada masyarakat kita supaya mereka cerdas untuk memilih dan menentukan pilihannya dalam Pilkada Keerom pada November 2024, ” Imbuhnya. (Tiara).