Danlanud Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah bersama Ketua Yasarini Cabang Lanud Silas Papare Ny. Laely Indan Gilang Buldansyah ketika menyerahkan paket sembako kepada perwakilan masyarakat.
Kabupaten Jayapura – Rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari Bhakti TNI AU ke- 77 Tahun, terus dilakukan Lanud Silas Papare. Salah satunya kegiatan serbuan teritorial TNI tahun 2024 berupa pembagian 300 paket sembako dan pengobatan massal yang di gelar di lapangan Rugby Lanud Silas Papare, Sabtu (20/7/2024) pagi.
Kegiatan yang digelar untuk membantu kesulitan masyarakat kurang mampu di wilayah Kabupaten Jayapura ini, diikuti oleh ratusan masyarakat serta dihadiri para Pejabat utama Lanud Silas Papare.
Kepada wartawan, Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S. Sos mengungkapkan serbuan teritoral ini dilaksanakan menindaklanjuti direktif Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto yang mengamanahkan berbagai kegiatan yang sifatnya membantu kesulitan masyarakat diwilayah.
“Oleh karena itu, hari ini kami di Lanud Silas Papare melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya bakti sosial pengobatan massal dan pembagian sembako,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Danlanud dalam rangkaian peringatan hari Bhakti TNI AU, pihaknya telah dan akan melakukan berbagai program kegiatan fisik antara lain, renovasi/perbaikan ruang kelas SD Angkasa, pembuatan saluran air sepanjang 115 meter untuk mengatasi banjir di Jalan Raya Kemiri, Kampung Hinekombe Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.
Tak hanya itu, pihaknya juga membangun MCK, bak penampungan air dan pembuatan lapangan volley ball di Yongsu Sapari Distrik Revenirara Kabupaten Jayapura, pembukaan lahan dan pendampingan penanaman jagung di lahan Lanud Silas Papare seluas 15 Ha.
“Sementara untuk sasaran Non fisik yang kita laksanakan yakni Bakti Kesehatan berupa pelayanan kesehatan massal di Kampung Hinekombe dengan materi pemeriksaan ibu hamil dan pencegahan stunting, pemeriksaan PMS dan IVA serta pemeriksaan gigi, Bakti Sosial berupa pembagian Sembakko. Selain itu, kita juga melaksanakan kegiatan Komsos berupa safari subuh dan anjangsana ke panti asuhan,” sebutnya.
Lebih lanjut Danlanud mengungkapkan, untuk pelaksanaan Bakti Sosial kedua akan dilaksanakan pada sabtu 27 Juli 2024 dengan melaksanakan Pemeriksaan fisik, USG, Pembagian Vitamin dan Sembako Ibu Hamil, Iva Test Kanker Rahim, dan Donor Darah.
“Jadi ini kita rangkaikan dengan hari bakti TNI AU sesuai dengan tema ‘Meneladani heroisme para perintis Angkatan udara pada peristiwa 29 Juli sekaligus mewujudkan angkatan udara adaptif, modern, professional, unggul dan humanis untuk Indonesia maju’. Jadi ini sebagai visinya sedangkan misinya adalah bagaimana Angkatan udara menjadi Angkatan udara yang ampuh,” tegas Danlanud.
Danlanud juga mengatakan, pada puncak peringatan masih ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan.
“Seperti pasar murah yang akan kita gelar di lapangan Rugby Lanud Silas Papare, ziarah ke taman makam pahlawan, kemudian upacara peringatan hari bakti TNI AU ke- 77 tanggal 29 Juli 2024 di Markas Lanud Silas Papare,” pungkasnya.
Makna dan Sejarah Peringatan ke-77 Hari Bakti TNI Angkatan Udara
Diketahui, peringatan ke-77 Hari Bakti TNI Angkatan Udara Tahun 2024 mengangkat tema “Meneladani Heroisme dan patriotisme para pendahulu, TNI AU siap mewujudkan angkatan udara yang adaptif, modern, profesional, unggul dan humanis untuk Indonesia Maju.”
Tema ini tentunya mengingatkan tentang kejadian 77 tahun lalu, tepatnya tanggal 29 Juli 1947, yang telah tercatat dalam tinta emas sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan juga menjadi bagian tersendiri dari sejarah pengabdian TNI Angkatan Udara kepada bangsa dan negara.
Dimana waktu itu, dilaksanakannya operasi udara pertama yang dilakukan oleh tiga Kadet Udara yaitu Kadet Udara I Suharnoko Harbani, Kadet Udara I Muljono dan Kadet Udara I Sutardjo Sigit yang berhasil menyerang markas kedudukan militer Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa, sebagai serangan udara balasan, akibat serangan udara Belanda tanggal 21 Juli 1947 yang menghancurkan pangkalan udara Indonesia yang berada di Jawa maupun di Sumatera.
Kala itu pada selasa pagi sekitar pukul 05.00 WIB ketika hari masih gelap dan lampu kota masih menyala, operasi penyerangan dimulai dengan menggunakan satu pesawat Guntei dan dua pesawat Cureng yang take off secara berurutan dari Pangkalan Udara Maguwo.
Pesawat Guntei dipiloti oleh Kadet Udara | Muljono dengan air gunner Sersan Udara Dulrahman, di susul dua pesawat Cureng yang dipiloti oleh Kadet Udara I Sutardjo Sigit dengan air gunner Sersan Udara Sutardjo untuk menyerang Salatiga dan Kadet Udara I Suharnoko Harbani dengan air gunner Sersan Udara Kaput menyerang Ambarawa.
Operasi ini merupakan operasi udara pertama AURI sejak berdiri tahun 1946 yang dilakukan dengan menggunakan pesawat peninggalan Jepang yang berhasil diperbaiki.
Namun, kegembiraan itu tidak berlangsung lama, karena pada petang harinya pesawat Dakota VT-CLA yang dipiloti oleh Alexander Noel Contanstine membawa obat-obatan dari Palang Merah Malaya untuk Palang Merah Indonesia ditembak jatuh oleh pesawat pemburu P-40 Kitty Hawk milik Belanda secara membabi buta.
Akibatnya pesawat Dakota VT-CLA terbakar dan jatuh di pematang sawah Desa Ngoto, Bantul, sebelah selatan kota Yogyakarta, serta tiga perintis Angkatan Udara, yang berada di dalam pesawat tersebut yaitu Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, dan Opsir Udara 1 Adi Sumarmo Wirjokusumo gugur dalam Peristiwa itu.
Bangsa Indonesia diliputi suasana duka yang mendalam karena Angkatan Udara kehilangan tokoh-tokoh perintisnya dan untuk mengenang dan mengabadikan peristiwa bersejarah tersebut, sejak tanggal 29 Juli 1955 diperingati sebagai “Hari Berkabung” AURI, yang kemudian diubah menjadi “Hari Bakti TNI AU” pada tanggal 29 Juli 1962.
Hari Bakti TNI AU yang selalu diperingati ini tentunya untuk mengenang dua peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 29 Juli.
“Karena itu, bukan hanya diperingati secara seremonial belaka, namun juga harus dihayati sebagai bukti sumbangsih prajurit TNI Angkatan Udara yang rela berkorban jiwa raga, pantang menyerah dan berani melakukan sesuatu hal yang benar, melalui semangat kepahlawanan pelopor TNI AU tersebut,” pesan Danlanud.