MERAUKE,ARAFURA,-Ketua Umum Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB), H.A. Zaki mengemukakan bahwa pihaknya akan fokus pada pengembangan pupuk organik yang mempunyai deposit terbesar dengan bahan baku atau bahan dasar dari batu bara. Pupuk jenis ini akan dikembangkan di Kabupaten Merauke dan sudah memiliki hak paten serta ijin edar. Tahun ini juga akan dilakukan uji coba demplot, namun dilakukan langsung karena pihaknya adalah pihak swasta sehingga tidak ada keterkaitan dengan dana pemerintah. “Karena kita swasta sehingga tidak ada kaitan dengan anggaran pemerintah dan lain sebagainya sehingga kami langsung penetrasi ke petani atau kelompok tani. Hasilnya akan kita laporkan dan tujuan kita hanya untuk meningkatkan produktifitas,”ujarnya kepada wartawan di ruang rapat Kantor Bupati belum lama ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya perlu mengetahui secara pasti kondisi real di lapangan, dalam hal ini berapa ton yang dihasilkan untuk setiap hektarnya. Misalnya jika satu hektar dihasilkan 4 ton maka pihaknya hanya bisa meningkatkan menjadi 6 ton. Sebab tidak mungkin ditingkatkan hingga angka 10 ton karena kembali lagi pada basis produksi awal. Ia menjelaskan bahwa pupuk yang terbuat dari batu bara diakui menjadi hal baru bagi masyarakat Merauke sehingga perlu adanya demplot.
Kedatangannya ke Kabupaten Merauke juga atas undangan pihak Bulog untuk dapat meningkatkan produktifitas karena Bulog menginginkan gabah dan beras yang berkualitas sehingga bisa dijual ke sejumlah wilayah. Jadi perlu ada sinkronisasi dan hal ini sudah 2 tahun pihaknya lakukan di wilayah-wilayah lain. Memang untuk pupuk yang terbaik di dunia masih dipegang oleh pupuk kompos tetapi tidak mungkin diproduksi hingga jutaan ton. “Namun kita tidak akan mengubah mekanisme petani di daerah manapun, meskipun berbeda-beda. Misalnya, kalau menggunakan sistem tabur maka akan kita sesuaikan, begitu pula jika tidak ada tenaga tetap kita sesuaikan,”pungkasnya.