Jayapura – Puluhan rumah dan sejumlah fasilitas publik rusak diterjang banjir bandang di Kampung Ugibutu, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua, Selasa (19/1/2021) malam.
Kapolres Paniai AKBP Naomi Giay yang dihubungi melalui telephon selulernya mengatakan bencana banjir bandang ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIT.
“Warga melaporkan kejadian ini pukul 18.30 WIT. Namun karena kondisi gelap gulita dan penerangan listrik PLN sudah sepekan padam sehingga aparat sulit mendatangi lokasi bencana,” ujar Naomi Rabu (20/1/2021) malam.
Dijelaskannya, bencana banjir bandang ini diduga akibat jebolnya bak penampungan air yang berada di depan RSUD Paniai akibat hujan deras .
Besarnya debit air dari bak penampungan air yang berada di ketinggian kemudian membawa material lumpur merendam pemukiman dan fasilitas umum yang berada di Kampung Ugibutu.
“Ada sekitar 30 rumah yang berada di depan RSUD Paniai terendam banjir lumpur. Selain itu banjir lumpur juga menutup ruas jalan Enarotali – Madi, akses jalan ke kabupaten lain seperti Deiyai, Dogiyai, dan Nabire,” katanya.
Selain itu, sejumlah fasilitas publik dan pemerintah ikut terdampak bencana ini, di antaranya SD Yapis, Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Paniai, Pos Lalu Lintas Polres Paniai, Mes Perwira dan Asrama Polres Paniai.
“Ada 2 rumah yang hanyut terbawa banjir, satu unit motor tertimbun reruntuhan bangunan, dan tiga unit mobil yang berada di rumah jabatan Bupati rusak. Selain itu pagar rumah jabatan Bupati dan pagar Pos Lantas rusak tergerus banjir,” ujar Naomi.
Aparat Polri dan TNI tampak melalukan pembersihan material lumpur pasca-bencana ini.
Dari hasil pendataan di lokasi bencana, Naomi memastikan belum ada informasi adanya korban jiwa.
“Tidak ada korban jiwa akibat bencana ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” katanya.
Belajar dari bencana ini, Naomi berpesan kepada masyarakat untuk memperbaiki kebiasaan membuang sampah. Ia juga berharap Pemda Paniai memperbaiki drainase dan menyiapkan bak penampungan sampah.
“Bencana ini terjadi akibat drainase yang penuh dengan tumpukan sampah karena kebiasaan warga membuang sampah sembarangan. Kami juga berharap agar Pemda menyiapkan tempat sampah dan petugas kebersihan,” pungkasnya.