Jayapura – PT Air Minum Jayapura (Perseroda) Robongholo Nanwani siap memenuhi aspirasi masyarakat yang berada di Pulau Kosong, Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua dengan penyediaan sarana air bersih.
Direktur Utama PTAM Jayapura Robongholo Nanwani, Entis Sutisna mengatakan, aspirasi masyarakat di pulau tersebut telah disampaikan melalui DPRD Kota Jayapura yang ditindaklanjuti oleh pihaknya dengan melakukan kunjungan pada Selasa, 2 Juli 2024.
“Kami siap memberikan pelayanan kebutuhan air bersih yang telah disampaikan Ketua DPRD Kota Jayapura, melalui kunjungan yang telah dilakukan,” kata Entis.
“Kita telah meninjau, diketahui ada sekitar 100 kepala keluarga dengan jumlah jiwa ratusan orang yang mendiami pulau tersebut,” kata Entis di Jayapura, Kamis (25/7/2024).
Dia menyebut, pelayanan air bersih akan dilakukan dari Kampung Tahima Soroma, Kayo Pulo yang berada tak jauh dari Pulau Kosong dan penyambungan akan dilakukan tahun ini juga.
Selain di Pulau Kosong, PTAM Jayapura juga akan melayani masyarakat di Kampung Enggros, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua yang dihuni 80 kepala keluarga. “Kami punya program untuk pelayanan air bersih di pesisir ada dua yang akan segera dituntaskan,” ucapnya.
Mengutip ptamjayapura.co.id, Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo, mengatakan bahwa sebelumnya aspirasi warga terkait pasokan listrik telah berhasil dibangun, dan saat ini segera dikerjakan jaringan perpipaan air bersih bagi warga Pulau Kosong.
“Warga Pulau Kosong sehari-hari memenuhi kebutuhannya dari dermaga Weref di pangkalan militer TNI Angkatan Darat. Kalau kapal penumpang sedang bersandar di pelabuhan Jayapura, maka warga sekitar harus mengakses air bersih dari Dok VII, saya meneruskan aspirasi ini ke Direktur Utama PTAM Jayapura,” kata Abisai.
Ketua RT 02 Pulau Kosong, Kampung Tahima Soroma Kayo Pulau, Hariman mengatakan bahwa sejak tahun 1960an, warganya belum mendapat akses layanan air bersih.
“Seringkali ada rencana instalasi air namun harus menyesuaikam dengan perizinan dan adat setempat, warga di sini memenuhi kebutuhan air bersih dengan air sumur yang bercampur dengan air laut,” ujarnya.
“Kebutuhan mandi dan masak menggunakan air dari Weref dan Dok VII. Air yang diambil di Weref dan Dok VII tidak dijual, hanya membayar sukarela, lalu untuk sekali pengambilan air bisa 30 jeriken per Kepala Keluarga, dipakai selama 2 minggu ke depan,” katanya. (Sari)
