JAYAPURA – Manajemen PT Freeport Indoensia menyediakan tiga barak dengan kapasitas 800 tempat tidur untuk pasien virus corona atau covid-19.
Hal itu disampaikan Kepala PT. FI perwakilan Jayapura, Anderson Worobay, pada rapat koordinasi bersama Forkompimda di Gedung Negara Dok V Jayapura, Selasa (5/5/2020).
Dikatakan, PT Freeport telah menyiapkan rumah isolasi untuk menampung pasien Covid-19. Rumah isolasi yang disiapkan adalah barak di Tembagapura dengan kapasitas 600 tempat tidur. Kemudian dua barak di mile 38, di dataran rendah berkapasitas 200 tampat tidur.
Kemudian, katanya, PT Freeport juga akan meningkatkan status klinik di Kuala Kencana jadi tempat rawat inap untuk antisipasi, termasuk mendatangkan tambahan tenaga medis.
“Kami juga sudah mendatangkan alat tes PCR yang akan difungsikan dalam waktu dekat. Dengan demikian pasien di Timika bisa langsung tertangani, kami akan meningkatkan pelaksanaan rapid test secara masif di lingkungan Freeport,” katanya.
Worobay menjelaskan, manajemen PT Freeport sejak 25 Maret lalu, telah menghentikan perjalanan dari dan ke dataran tinggi dan menghentikan penerbangan Airfast untuk membawa penumpang dari luar Papua ke Timika
Semenetara akses masuk di Kuala Kencana pun diperketat. Dimana, akses masuknya diperketat dengan hanya membolehkan karyawan dan pengunjung yang memiliki kartu identitas.
Selain itu, jumlah karyawan yang bekerja di Kuala Kencana dikurangi dan bekerja secara selang-seling, yaitu dengan penerapan bekerja dari rumah
Dikatakannya, jumlah karyawan yang terpapar positif di Tembagapura dalam tiga hari terakhir memang tinggi, data saat ini sebanyak 52 orang, termasuk didalamnya satu meninggal di bulan lalu, kemudian ada lima orang sembuh, jadi masih ada 46 yang dirawat.
Dari 46 orang tersebut, katanya, ada delapan pasien yang saat ini dirawat di RS Tembagapura, kemudian ada 38 pasien yang masih pemulihan di barak isolasi yang difungsikan sebagai bagian dari rumah sakit kami (Freeport) di Tembagapura.
“Jumlah kasus positif yang signifikan itu diperoleh karena PT. Freeport bertindak secara cepat dengan melakukan rapid test kepada kelompok karyawan yang mendiami salah satu barak yang sebelumnya terdapat satu orang positif, sehingga kami melakukan rapid test terhadap 400 orang dan didalamnya terdapat 90 orang yang reaktif,” pungkasnya.